KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) memperpanjang fasilitas generalized system of preferences (GSP) bagi Indonesia pada Sabtu (30/10). Perpanjangan fasilitas GSP ini menjadi peluang bagi emiten tanah air. Apalagi, fasilitas GSP ini membebaskan bea masuk bagi barang impor dari Indonesia. ”Ini jadi kesempatan untuk emiten yang berorientasi ekspor,” ujar analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11). Alhasil, perpanjangan fasilitas GSP ini ke depannya akan berdampak positif bagi kinerja emiten, salah satunya adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL). Mengutip laporan keuangan SRIL per kuartal ketiga, emiten tekstil ini membukukan pendapatan bersih senilai US$ 907,09 juta. Sebanyak US$ 74,12 juta atau 9,17% merupakan penjualan ke kawasan AS dan Amerika Latin.
Emiten-emiten ini bisa ketiban untung dari perpanjangan fasilitas GSP
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) memperpanjang fasilitas generalized system of preferences (GSP) bagi Indonesia pada Sabtu (30/10). Perpanjangan fasilitas GSP ini menjadi peluang bagi emiten tanah air. Apalagi, fasilitas GSP ini membebaskan bea masuk bagi barang impor dari Indonesia. ”Ini jadi kesempatan untuk emiten yang berorientasi ekspor,” ujar analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11). Alhasil, perpanjangan fasilitas GSP ini ke depannya akan berdampak positif bagi kinerja emiten, salah satunya adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL). Mengutip laporan keuangan SRIL per kuartal ketiga, emiten tekstil ini membukukan pendapatan bersih senilai US$ 907,09 juta. Sebanyak US$ 74,12 juta atau 9,17% merupakan penjualan ke kawasan AS dan Amerika Latin.