Emiten Farmasi Antisipasi Lonjakan Kasus Pneumonia di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah penyakit pernapasan kembali menyerang Tiongkok. Kali ini kasus pneumonia misterius mewabah di daratan Tiongkok bahkan kasusnya mulai meningkat pada bulan Oktober-November tahun ini. Indonesia pun kini berjaga-jaga. 

Munculnya kasus pneumonia misterius ini tentu menjadi sorotan dunia, mengingat penyakit ini banyak menyerang anak-anak hingga membuat fasilitas kesehatan Tiongkok kewalahan. 

Emiten-emiten farmasi pun turut mengantisipasi lonjakan kasus pneumonia di Indonesia. PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) senantiasa sigap dan tanggap dalam setiap kondisi dan situasi yang terjadi terutama yang berkaitan langsung dengan industri di mana perseroan berkiprah. 


Baca Juga: Ada Kasus Pneumonia, Taiwan Sarankan Lansia dan Anak Muda Hindari Melancong ke China

Direktur Utama SDPC, Ahmad Abu Bakar mengatakan untuk mengantisipasi ramainya kasus pneumonia misterius di China, perseroan sebagai salah satu distributor farmasi akan mempersiapkan dan menjaga ketersediaan stock kebutuhan obat-obatan yang diperlukan dan berkaitan dengan pengobatan penderita pneumonia.

"Mengenai peningkatan penjualan obat tergantung pada perkembangan kasus itu sendiri, jika kasus pneumonia meningkat maka seiring dengan peningkatan kasus penyakit tersebut akan meningkatkan permintaan obat-obatan yang dibutuhkan," kata Ahmad saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (1/12). 

Selain SDPC, emiten farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) juga turut mengantisipasi masuknya wabah penyakit pernapasan tersebut. 

Baca Juga: Waspada Pneumonia, Ini Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan Masyarakat

"Sebagai perusahaan farmasi kami dituntut untuk selalu siap menghadapi tantangan dan peluang apapun," kata Corporate Secretary PEHA Zahmilia Akbar. 

Meski demikian, PEHA melihat bisnis farmasi masih belum sepenuhnya bangkit pasca pandemi di 2023, ada beberapa sektor yang masih akan struggling namun untuk beberapa kelas terapi di lini produk etikal peresepan akan tumbuh sangat baik.

Dengan begitu, perseroan tetap optimis bisa  memiliki target pertumbuhan omzet lebih besar dari rata-rata industri farmasi di tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .