Emiten farmasi gencar jajaki pasar luar negeri



JAKARTA. Emiten Farmasi terus melakukan ekspansi pasar untuk menjajakan produk-produknya. Tak hanya pasar dalam negeri, penjajakan pasar luar negeri untuk memperkuat penjualan produkdi pasar ekspor juga dilakukan.

Seperti PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang menggenjot penjualan ekspor dengan masuk ke pasar Filipina. Dengan masuk ke pasar Filipina akan meningkatkan volume penjualan ekapor SIDO yang saat ini kontribusinya baru 2%. "Untuk pasar Jepang kami masih menjajaki," ujar Direktur Keuangan SIDO Venancia Sri Indrijati kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Sementara PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membuat perusahaan join venture dengan perusahaan asal Korea Selatan untuk memperkuat pasar ekspor. Perusahaan ini nantinya akan membuat pabrik bahan baku obat (BBO). Diperkirakan pembentukan perusahaan tersebut bisa selesai tahun ini dan tahun depan bisa langsung menjajaki pasar ke dalam maupun luar negeri.


Selain itu KAEF juga berencana untuk ekspansi ke luar negeri dengan membangun apotek dan kilinik baru. Paling anyar perusahaan plat merah ini akan membangun apotek baru di Madinah. Saat ini KAEF sudah memiliki 30 apotek di Mekkah dan Jeddah. Selain itu KAEF juga hendak membangun kinik di Arab Saudi.

Kemudian PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga terus memperkuat pasar ekspor dengan menggenjot pasar Timur Tengah. Pasar ekspor KLBF saat ini yaitu di Asia Tenggara tepatnya di negara Filpina, Myanmar, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Thailand. "Kantor perwakilan kami di Dubai sudah dibuka sebagai penghubung," ujar Direktur Utama KAEF Vidjongtius.

PT Merck Tbk (MERK) juga saat ini sedang menambah kapasitas produksi. Penambahan ni memungkinkan MERK untuk memperluas pasar ekspor ke Asia, Timur Tengah dan Afrika. "Ekspor ke Afrika sudah berjalan, untuk ke Timur Tengah masih dalam proses registrasi," ungkap Direktur Pabrik MERK Arryo Aritrixso Wachjuwidajat.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji bilang, prospek pasar-pasar yang dituju masih cerah seperti negara-negara Asean, Asia Pasifik, Afrika dan Timur Tengah. Negara-negara tersebut memiliki jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang besar. Selain itu, ekspor ini juga bertujuan untuk menciptakan brand awareness terhadap pangsa pasar baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini