JAKARTA. Beberapa emiten farmasi mendulang kinerja memuaskan sepanjang semester I-2011. Emiten seperti PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Merck Tbk (MERK) mencetak pertumbuhan yang cukup signifikan baik dari sisi pendapatan maupun laba. KAEF misalnya, sepanjang semester I-2011, membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,41 triliun, naik 20,22% dibandingkan semester I-2010 yang sebesar Rp 1,17 triliun. Hal ini membuat laba bersih KAEF melonjak 112,78% menjadi Rp 36,96 miliar dari capaian semester I-2010 yang sebesar Rp 17,37 miliar. Direktur Utama KAEF, Syamsul Arifin menuturkan, capaian itu disebabkan oleh pertumbuhan penjualan di semua segmen. Penjualan di segmen industri misalnya tumbuh hingga 20% dibandingkan semester I-2010. Permintaan produk seperti kimia dan yodium terus meningkat dari tahun kemarin. Di sisi lain, deposit dua produk itu di dunia terus menurun. Hal ini membuat harga produk itu terus naik. Pada tahun lalu, harga yodium masih sebesar US$ 30 per kilogram (kg). Saat ini, harga yodium melonjak dua kali lipat menjadi US$ 60 per kg. "Saya kira ini cukup berperan meningkatkan penjualan KAEF di segmen industri," kata Syamsul kepada KONTAN, Jumat (5/8).Penjualan di segmen apotek juga tumbuh cukup signifikan yaitu 15%. Penyebabnya, daya beli masyarakat Indonesia meningkat seiring bertumbuhnya ekonomi nasional. Kinerja keuangan KAEF juga banyak ditopang oleh pertumbuhan penjualan di segmen trading. Segmen ini membukukan pertumbuhan penjualan tertinggi yaitu 25%. Kata Syamsul, pertumbuhan ini disebabkan oleh naiknya belanja kesehatan oleh pemerintah. Mulai tahun ini, pemerintah mempercepat pencairan anggaran kesehatan bagi semua daerah. Imbasnya, "permintaan obat dari puskesmas-puskesmas naik cukup tinggi," jelas Syamsul. Kinerja keuangan MERK sepanjang semester I-2011 juga patut diperhitungkan. Emiten ini mencetak penjualan bersih sebesar Rp 476,69 miliar, naik 19,50% dibandingkan semester I-2010 yaitu Rp 398,90 miliar. Hal ini beriringan dengan laba bersih Perseroan yang tumbuh 42,07% menjadi Rp 91,05 miliar dari laba semester I-2010 yang sebesar Rp 64,09 miliar. KLBF juga mencatat kinerja ciamik sepanjang 6 bulan pertama tahun ini. KLBF mencetak penjualan bersih sebesar Rp 4,95 triliun, naik 5,1% dibandingkan semester I-2010 yaitu Rp 4,71 triliun. KLBF juga membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 18% menjadi Rp 675 miliar, dari laba semester I-2010 yang sebanyak Rp 572 miliar. Kinerja seperti itu tidak lepas dari tumbuhnya kinerja masing-masing divisi KLBF. Pada semester I-2011, Divisi Obat Resep mencetak penjualan bersih sebesar Rp 1,39 triliun, naik 10,4% dari semester I-2010 yaitu Rp 1,25 triliun. Ini membuat Divisi Obat Resep berkontribusi sebesar 28% terhadap total penjualan bersih Perseroan. Divisi Produk Kesehatan berkontribusi sebesar 18,8% terhadap total penjualan bersih KLBF. Pada 6 bulan pertama 2011, Divisi ini membukukan penjualan sebesar Rp 932 miliar, tumbuh 12,9% dari periode sama tahun 2010 yaitu Rp 826 miliar. KLBF mengklaim beberapa produk baru yang diluncurkan awal tahun ini menunjukkan kinerja yang bagus sehingga mengatrol penjualan Divisi Produk Kesehatan. Kontribusi lainnya diberikan oleh Divisi Nutrisi dan Divisi Distribusi & Logistik masing-masing berkontribusi sebesar 22,8% dan 30,3% terhadap total penjualan bersih Perseroan. Melihat kinerja seperti itu, para emiten farmasi optimistis dapat mencetak kinerja keuangan lebih baik pada semester II ini. Direktur Utama KLBF, Vidjongtius mengatakan Perseroan optimistis dapat membukukan penjualan lebih tinggi ketimbang semester I kemarin. "Harapannya pertumbuhan sales antara 10%-12% di semester II ini," kata dia. KAEF juga tidak kalah optimistis dapat meningkatkan kinerjanya. Syamsul bilang, penjualan KAEF di semester II ini bisa tumbuh sekitar 20% dibandingkan semester I lalu. Prediksi ini didasarkan pada tren penjualan tahunan KLBF yang biasanya meningkat di semester II. "Komposisinya, penjualan di semester I itu biasanya baru 1/3, sedangkan semester II 2/3-nya," tandas Syamsul.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Emiten farmasi mendulang kinerja ciamik di semester I-2011
JAKARTA. Beberapa emiten farmasi mendulang kinerja memuaskan sepanjang semester I-2011. Emiten seperti PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Merck Tbk (MERK) mencetak pertumbuhan yang cukup signifikan baik dari sisi pendapatan maupun laba. KAEF misalnya, sepanjang semester I-2011, membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,41 triliun, naik 20,22% dibandingkan semester I-2010 yang sebesar Rp 1,17 triliun. Hal ini membuat laba bersih KAEF melonjak 112,78% menjadi Rp 36,96 miliar dari capaian semester I-2010 yang sebesar Rp 17,37 miliar. Direktur Utama KAEF, Syamsul Arifin menuturkan, capaian itu disebabkan oleh pertumbuhan penjualan di semua segmen. Penjualan di segmen industri misalnya tumbuh hingga 20% dibandingkan semester I-2010. Permintaan produk seperti kimia dan yodium terus meningkat dari tahun kemarin. Di sisi lain, deposit dua produk itu di dunia terus menurun. Hal ini membuat harga produk itu terus naik. Pada tahun lalu, harga yodium masih sebesar US$ 30 per kilogram (kg). Saat ini, harga yodium melonjak dua kali lipat menjadi US$ 60 per kg. "Saya kira ini cukup berperan meningkatkan penjualan KAEF di segmen industri," kata Syamsul kepada KONTAN, Jumat (5/8).Penjualan di segmen apotek juga tumbuh cukup signifikan yaitu 15%. Penyebabnya, daya beli masyarakat Indonesia meningkat seiring bertumbuhnya ekonomi nasional. Kinerja keuangan KAEF juga banyak ditopang oleh pertumbuhan penjualan di segmen trading. Segmen ini membukukan pertumbuhan penjualan tertinggi yaitu 25%. Kata Syamsul, pertumbuhan ini disebabkan oleh naiknya belanja kesehatan oleh pemerintah. Mulai tahun ini, pemerintah mempercepat pencairan anggaran kesehatan bagi semua daerah. Imbasnya, "permintaan obat dari puskesmas-puskesmas naik cukup tinggi," jelas Syamsul. Kinerja keuangan MERK sepanjang semester I-2011 juga patut diperhitungkan. Emiten ini mencetak penjualan bersih sebesar Rp 476,69 miliar, naik 19,50% dibandingkan semester I-2010 yaitu Rp 398,90 miliar. Hal ini beriringan dengan laba bersih Perseroan yang tumbuh 42,07% menjadi Rp 91,05 miliar dari laba semester I-2010 yang sebesar Rp 64,09 miliar. KLBF juga mencatat kinerja ciamik sepanjang 6 bulan pertama tahun ini. KLBF mencetak penjualan bersih sebesar Rp 4,95 triliun, naik 5,1% dibandingkan semester I-2010 yaitu Rp 4,71 triliun. KLBF juga membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 18% menjadi Rp 675 miliar, dari laba semester I-2010 yang sebanyak Rp 572 miliar. Kinerja seperti itu tidak lepas dari tumbuhnya kinerja masing-masing divisi KLBF. Pada semester I-2011, Divisi Obat Resep mencetak penjualan bersih sebesar Rp 1,39 triliun, naik 10,4% dari semester I-2010 yaitu Rp 1,25 triliun. Ini membuat Divisi Obat Resep berkontribusi sebesar 28% terhadap total penjualan bersih Perseroan. Divisi Produk Kesehatan berkontribusi sebesar 18,8% terhadap total penjualan bersih KLBF. Pada 6 bulan pertama 2011, Divisi ini membukukan penjualan sebesar Rp 932 miliar, tumbuh 12,9% dari periode sama tahun 2010 yaitu Rp 826 miliar. KLBF mengklaim beberapa produk baru yang diluncurkan awal tahun ini menunjukkan kinerja yang bagus sehingga mengatrol penjualan Divisi Produk Kesehatan. Kontribusi lainnya diberikan oleh Divisi Nutrisi dan Divisi Distribusi & Logistik masing-masing berkontribusi sebesar 22,8% dan 30,3% terhadap total penjualan bersih Perseroan. Melihat kinerja seperti itu, para emiten farmasi optimistis dapat mencetak kinerja keuangan lebih baik pada semester II ini. Direktur Utama KLBF, Vidjongtius mengatakan Perseroan optimistis dapat membukukan penjualan lebih tinggi ketimbang semester I kemarin. "Harapannya pertumbuhan sales antara 10%-12% di semester II ini," kata dia. KAEF juga tidak kalah optimistis dapat meningkatkan kinerjanya. Syamsul bilang, penjualan KAEF di semester II ini bisa tumbuh sekitar 20% dibandingkan semester I lalu. Prediksi ini didasarkan pada tren penjualan tahunan KLBF yang biasanya meningkat di semester II. "Komposisinya, penjualan di semester I itu biasanya baru 1/3, sedangkan semester II 2/3-nya," tandas Syamsul.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News