KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten gencar menerbitkan surat utang berjenis medium term note (MTN). Surat utang yang punya jangka waktu menengah ini dilirik sebagai strategi pembiayaan emiten. Hal ini didukung dengan kenaikan rating utang Indonesia dari Moody’s dengan outlook stabil. Bukan hanya itu, tren suku bunga rendah masih dipertahankan Bank Indonesia pada level 4,25%. Hal tersebut membuat yield obligasi turun. Rata-rata penerbitan MTN ini digunakan emiten untuk refinancing utang sebelumnya. Hal ini wajar dilakukan karena beban bunga yang ditanggung oleh emiten menjadi lebih rendah dari saat ini. Selain refinancing, emiten juga menggunakan dana MTN ini untuk modal kerja, dan belanja modal. Salah satu yang menerbitkan MTN adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Emiten ini menerbitkan Medium Term Notes Indah Kiat Pulp & Paper VI tahun 2018. Terdiri dari seri A dengan jumlah Rp 900 miliar dan bunga tetap 10,15% dengan tenor 2 tahun, dan Seri B dengan jumlah Rp 200 miliar dan kupon 10,25% dengan tenor tiga tahun.
Emiten gencar terbitkan MTN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten gencar menerbitkan surat utang berjenis medium term note (MTN). Surat utang yang punya jangka waktu menengah ini dilirik sebagai strategi pembiayaan emiten. Hal ini didukung dengan kenaikan rating utang Indonesia dari Moody’s dengan outlook stabil. Bukan hanya itu, tren suku bunga rendah masih dipertahankan Bank Indonesia pada level 4,25%. Hal tersebut membuat yield obligasi turun. Rata-rata penerbitan MTN ini digunakan emiten untuk refinancing utang sebelumnya. Hal ini wajar dilakukan karena beban bunga yang ditanggung oleh emiten menjadi lebih rendah dari saat ini. Selain refinancing, emiten juga menggunakan dana MTN ini untuk modal kerja, dan belanja modal. Salah satu yang menerbitkan MTN adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Emiten ini menerbitkan Medium Term Notes Indah Kiat Pulp & Paper VI tahun 2018. Terdiri dari seri A dengan jumlah Rp 900 miliar dan bunga tetap 10,15% dengan tenor 2 tahun, dan Seri B dengan jumlah Rp 200 miliar dan kupon 10,25% dengan tenor tiga tahun.