KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat emiten yang terafiliasi Grup Saratoga dan pengusaha kawakan Garibaldi ‘Boy’ Thohir kompak akan melakukan aksi pembelian kembali alias
buyback saham.
Buyback terbesar dilakukan oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO). Emiten tambang batubara ini akan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun. “Untuk harga eksekusi kami akan melihat kondisi market,” usai Chief Financial Official ADRO Lie Lukman.
Periode pembelian kembali saham adalah 18 bulan, terhitung sejak tanggal 12 Mei 2023. Pembelian kembali saham akan menggunakan dana dari kas internal karena saat ini ADRO memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal, serta
buyback.
Baca Juga: IHSG Turun 0,52% ke 6.676 Pada Selasa (16/5), BRIS, SCMA, EMTK Top Losers LQ45 Ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi aksi korporasi ini, diantaranya agar
buyback ini memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham ADRO dapat mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya. PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA) juga akan melakukan aksi korporasi
buyback saham. Emiten pertambangan emas hingga nikel ini akan melakukan
buyback sebanyak 120,55 juta saham. Jumlah ini setara dengan sebanyak-banyaknya 0,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. MDKA akan mengucurkan dana maksimum Rp 600 miliar untuk aksi korporasi ini. Salah satu pertimbangannya adalah, agar MDKA memiliki fleksibilitas yang memungkinkan MDKA memiliki mekanisme untuk menjaga harga saham jika harga saham Merdeka Copper Gold tidak mencerminkan nilai/kinerja yang sebenarnya. Untuk melancarkan aksi korporasi ini, MDKA akan meminta restu dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar 21 Juni 2023. Periode
buyback akan dilakukan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 18 bulan atau sampai 22 Desember 2024.
Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham EXCL, Begini Penjelasannya Induk Grup Saratoga, yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG) juga bakal melakukan aksi pembelian kembali saham.
Buyback ini akan dilakukan dengan anggaran sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar selama periode 15 Mei 2023- 30 Juni 2024. Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan, nilai saham Saratoga masih memiliki ruang yang sangat lebar untuk terus bertumbuh sesuai dengan performa
net asset value (NAV) yang positif. Secara fundamental, investasi di perusahaan portofolio memiliki rekam jejak yang solid, baik dari aspek nilai portofolio maupun pendapatan dividen. “Hal ini terbukti dari NAV Saratoga yang sudah mencapai Rp 60,9 triliun pada tahun 2022, dimana sebelumnya baru sebesar Rp 15,7 triliun di tahun 2018,” kata Devin pada saat konferensi pers usai RUPSLB, Senin (15/5).
Baca Juga: Saratoga Investama (SRTG) Buyback Rp 150 Miliar, Sahamnya Undervalued? Terakhir, emiten yang masuk dalam portofolio SRTG, yakni PT Provident Investasi Bersama Tbk (
PALM) juga berencana untuk melakukan
buyback saham dengan alokasi dana sebanyak-banyaknya Rp 80,65 miliar. PALM berencana membeli kembali sebanyak-banyaknya 103,95 juta saham atau 1,46% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya rencana
buyback saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Emiten yang kini beralih sektor menjadi perusahaan investasi tersebut rencananya bakal menggelar RUPS pada 21 Juni 2023 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati