KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengumuman untuk para investor pemburu dividen saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) berniat mengusulkan pembayaran dividen jumbo tahun buku 2022. Jika Anda mendapatkan pembayaran dividen saham LPPF, segera koleksi saham PT Matahari Department Store Tbk. Saat ini harga saham LPPF sedang tren turun. Pada perdagangan Jumat 24 Februari 2023, harga saham LPPF ditutup di level 5.000 turun 25 poin atau 0,50% dibandingkan sehari sebelumnya. Sepanjang sepekan yang lalu, harga saham LPPF terakumulasi turun 175 poin atau 3,38%.
Sementara itu, kinerja PT Matahari Department Store Tbk sepanjang tahun 2022 bagus. Perusahaan retail ini mengantongi laba bersih Rp 1,4 triliun pada tahun 2022, meningkat 51,5% secara tahunan dari Rp 913 miliar di tahun sebelumnya. “Matahari berkomitmen untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dengan direksi komisaris merekomendasikan dividen sebesar Rp 525 per saham untuk tahun 2022 serta perpanjangan program pembelian kembali saham yang saat ini berjalan hingga Desember 2023,” kata Terry O’Connor, CEO Matahari dalam siaran pers, Jumat (24/2).
Baca Juga: IPO Saham PGEO Sukses, Cek Rencana Pembayaran Dividen Pertamina Geothermal Besaran usulan pembayaran dividen saham dari manajemen LPPF ini setara dengan 90,25% dari laba per saham tahun 2022 yang mencapai Rp 582 per saham, berdasarkan laporan keuangan auditan Matahari Department Store. Dengan rencana pembayaran dividen saham Rp 525 per saham, maka yield dividen saham LPPF cukup besar. Berdasarkan harga saham Jumat (24/2), maka yield dividen saham LPPF di atas 10%. Salah satu penopang lonjakan laba LPPF tahun lalu adalah peningkatan penjualan. Matahari Department Store membukukan penjualan Rp 12,4 triliun pada 2022, naik 20,7% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 10,3 triliun. Sementara pendapatan bersih pada 2022 mencapai Rp 6,4 triliun, naik 15,5% dari 2021 sebesar 5,6 triliun. Pertumbuhan pendapatan dan laba LPPF yang mencapai dobel digit didorong oleh mobilitas masyarakat yang mulai pulih setelah pandemi Covid-19 terlihat dari sepanjang 2022. LPPF mencatat EBITDA mencapai Rp 2 triliun. Angka ini naik 50,9% dari sekitar Rp 1,3 triliun di tahun 2021.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Matahari (LPPF) Buka Gerai Baru Terry mengatakan terdapat efek inflasi pada perdagangan di bulan Oktober dan November. Tapi, dampak ini dapat diimbangi dengan penjualan di musim Natal yang menyumbang dua digit. "Sehingga menghasilkan pertumbuhan penjualan sebesar 5,2% secara keseluruhan," ungkap Terry. Penyokong penjualan LPPF lainnya adalah pertumbuhan penjualan digital di berbagai
marketplace seperti Shopee, Lazada, dan Matahari.com. Terry mengatakan, Matahari telah melakukan
rebranding pada kuartal keempat 2022. Langkah ini berhasil tercermin dari perbaikan dalam harga, nilai, produk, pengalaman pelanggan, dan peningkatan SDM yang meningkat.
Baca Juga: Emiten Ramai Buyback, Bisakah Investor Mencuil Peluang? Sebagai informasi, Matahari telah membuka 10 gerai baru pada 2022 dan telah mengamankan 7 lokasi baru untuk gerai baru yang akan dibuka sebelum Lebaran 2023. Matahari mempercepat pembukaan gerai baru untuk memberikan dampak yang optimal bagi kinerja dan memaksimalkan momentum Ramadan dan Hari raya Idul Fitri. Adapun, dua gerai yang baru dibuka berlokasi di REVO Town Mall, Bekasi dan Pollux Mall Chadstone, Cikarang, Jawa Barat. Lima toko baru berikutnya akan dibuka di Jawa Tengah (The Park Semarang, Uptown Mall Semarang, dan Sleman Mall Jogjakarta), Bali (Discovery Mall Kuta) dan Kalimantan Timur (Plaza Balikpapan), serta gerai baru lainnya akan beroperasi antara Maret dan awal April 2023. Itulah rencana pembayaran dividen saham LPPF dengan yield dividen yang di atas 10% berdasarkan harga Jumat 24 Februari 2023. Anda berminat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto