KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang jasa tambang, baik pengangkutan maupun kontraktor tambang, terus memacu kinerja operasional. Hal ini tergambar dari naiknya kinerja operasional emiten per Juli 2023. PT RMK Energy Tbk (
RMKE) misalnya, berhasil memuat 887.500 metrik ton (MT) batubara ke tongkang pada bulan Juli 2023. Realisasi ini melonjak 48,1% secara bulanan MoM. Direktur Operasional RMKE William Saputra menyampaikan, kinerja operasional RMKE pada segmen jasa batubara tumbuh jauh lebih besar dibandingkan rata-rata kinerja operasional bulanan pada semester pertama tahun ini, dan merupakan volume bulanan tertinggi sejak RMKE beroperasi.
Hingga Juli 2023, RMKE telah memuat 664 tongkang dengan kapasitas 5,2 juta MT batubara, atau meningkat sebesar 31,4% secara
year-on-year (YoY) Hingga Juli 2023, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini juga berhasil membongkar 2.867 kereta dengan muatan 7,5 juta MT atau meningkat sebesar 20,5% YoY. Kinerja operasional bongkaran kereta dan muat tongkang batubara ini telah mencapai target tahun 2023 masing-masing sebesar 60,4% dan 47,7%.
Baca Juga: Volume Pengangkutan Batubara Dana Brata Luhur (TEBE) Meningkat 15,6% Peningkatan kinerja operasional dari segmen jasa batubara ini tidak terlepas dari
on-time performance (OTP) bongkar kereta yang jauh lebih cepat 40 menit menjadi 3 jam 25 menit per kereta dibandingkan waktu bongkar kereta pada periode yang sama tahun lalu 4 jam 6 menit. "Lonjakan volume jasa tertinggi pada bulan Juli 2023, merupakan indikasi yang sangat baik untuk kinerja RMKE di semester kedua tahun ini. Dengan pencapaian ini, kami semakin optimistis untuk mengoptimalkan kinerja yang jauh lebih baik pada sisa semester kedua tahun ini,” kata William. Kinerja operasional PT Dana Brata Luhur Tbk (
TEBE) juga mengalami peningkatan sepanjang semester pertama 2023, yang tercermin dari total volume pengangkutan alias barging batubara. Direktur Dana Brata Luhur Hendy Narindra Dewantoro mengatakan, volume angkut TEBE mencapai 6,33 juta metrik ton. Jumlah ini naik 15,6% dari realisasi volume angkut di paruh pertama 2022 sebesar 5,47 juta metrik ton. Rinciannya, pada kuartal pertama 2023 jumlah volume angkut sebesar 2,19 juta ton, sementara volume barging pada kuartal kedua mencapai 4,14 juta ton. Meski secara volume bertambah, Hendy mengaku jumlah pelanggan TEBE tidak berubah dari tahun lalu.
“Pelanggan kami belum bertambah masih sama dengan tahun kemarin, dan tidak mudah menambah pelanggan karena sifatnya
captive market,” kata Hendy kepada Kontan.co.id, Jumat (25/8). Kinerja anak usaha PT United Tractors Tbk (
UNTR) yang bergerak di segmen kontraktor tambang, yakni PT Pamapersada Nusantara (Pama) juga tumbuh subur. Sepanjang tujuh bulan pertama 2023, Pama mengeruk 71,1 juta ton batubara. Jumlah ini naik 17,13% dari volume produksi di periode yang sama tahun lalu. Di periode ini, Pama juga berhasil memproduksi 627,4 juta bank cubic meter (bcm) lapisan overburden (OB) removal. Realisasi ini naik 20,8% dari volume produksi OB di periode yang sama tahun lalu yang hanya 519,2 juta bcm. Toh, di tengah melemahnya harga batubara, emiten masih memasang target optimistis. RMKE mengejar volume bongkaran kereta atau
unloading train 12,4 juta metrik ton (MT) dan muatan tongkang alias
loading barge 10,8 juta MT pada segmen jasa, serta volume penjualan 2,8 juta ton batubara di segmen penjualan batubara. Adapun TEBE memasang target pengangkutan sebesar 12 juta ton pada tahun ini. Target tersebut naik 20% dari realisasi volume angkut tahun lalu yang hanya 10 juta ton. Dari sisi kinerja keuangan, tahun ini TEBE menargetkan pendapatan di angka Rp 660 miliar dengan target laba bersih 40% dari pendapatan. TEBE memang belum merilis kinerja semester pertama 2023. Namun, manajemen memproyeksi pendapatan di kuartal kedua 2023 mencapai Rp 309 miliar, meningkat 12% secara YoY.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Menyerap Capex Rp 9,17 triliun di Semester I-2023 Kepala riset Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman menyematkan
rating buy saham UNTR dengan target harga Rp 37.000. Arief merevisi naik proyeksi laba bersih UNTR tahun ini dan tahun depan masing-masing sebesar 15,5% dan 21,4%. Revisi naik ini seiring dengan kenaikan estimasi volume pemindahan lapisan penutup (OB removal). Tahun ini, Arief mengerek proyeksi volume OB removal UNTR (lewat Pama) sebesar 10,1%, yang diproyeksi mencapai 1 miliar bcm dari sebelumnya hanya 908 juta bcm. Namun, dia mempertahankan estimasi produksi batubara Pama tahun ini di angka 122 juta ton. Tahun ini, laba bersih UNTR diproyeksi mencapai Rp 22,59 triliun dengan angka pendapatan di Rp 125,91 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari