KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek emiten industri kabel pada tahun ini diprediksi masih terbentang panjang. Hal ini lantaran pemerintah masih melanjutkan program listrik 35.000 megawatt. Namun, ada tantangan terkait kenaikan harga bahan baku. Program listrik 35.000 MW merupakan program berkelanjutan hingga 2019 untuk membangun jaringan listrik dari Sabang sampai Merauke. Program ini pada tahun lalu juga menjadi sentimen positif bagi industri kabel. Hal ini, sekaligus menjadi stimulus bagi pergerakan harga saham emiten yang bergerak pada produksi kabel. Hanya saja, pertengahan Februari 2018, harga komoditas tembaga, sebagai bahan baku kabel, sempat naik terutama karena pelemahan nilai tukar dollar AS. Hal ini berpotensi mengerek biaya produksi perusahaan.
Emiten kabel prospektif, tapi hadapi kenaikan bahan baku
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek emiten industri kabel pada tahun ini diprediksi masih terbentang panjang. Hal ini lantaran pemerintah masih melanjutkan program listrik 35.000 megawatt. Namun, ada tantangan terkait kenaikan harga bahan baku. Program listrik 35.000 MW merupakan program berkelanjutan hingga 2019 untuk membangun jaringan listrik dari Sabang sampai Merauke. Program ini pada tahun lalu juga menjadi sentimen positif bagi industri kabel. Hal ini, sekaligus menjadi stimulus bagi pergerakan harga saham emiten yang bergerak pada produksi kabel. Hanya saja, pertengahan Februari 2018, harga komoditas tembaga, sebagai bahan baku kabel, sempat naik terutama karena pelemahan nilai tukar dollar AS. Hal ini berpotensi mengerek biaya produksi perusahaan.