Emiten Kawasan Industri Menunjukkan Pemulihan Performa pada Semester I-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kawasan industri menunjukkan pemulihan performa pada semester I/2022. Dalam enam bulan pertama ini, kinerja emiten kawasan industri terus bertumbuh.

Tengok saja, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) yang kembali melanjutkan kinerja positifnya pada tahun ini. Pendapatan dan laba bersih emiten grup Sinar Mas ini kompak melesat.

Hingga periode Juni 2022, DMAS dan anak usahanya berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 660,04 miliar. Capaian ini meroket 128,72% dibandingkan enam bulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp 288,57 miliar.


Hal ini lantaran DMAS berhasil membukukan pendapatan usaha senilai Rp 1,06 triliun atau melesat 84,04% dibandingkan Semester I-2021 yang sebesar Rp 579,78 miliar.

Baca Juga: Tuan Rumah Rakernas HKI, Krakatau Sarana Properti Dukung Kemajuan Kawasan Industri

Emiten lahan industri lainnya ada PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST). Keduanya sukses membalikkan posisi rugi menjadi laba.

Dimana SSIA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,54 triliun dengan posisi laba bersih sebesar Rp 79,5 miliar. Capaian laba ini sukses membalikkan keadaan dari posisi rugi bersih sebesar Rp 190,8 miliar pada semester I/2021.

Kondisi yang sama juga terjadi pada BEST yang meraih pendapatan Rp 345,24 miliar dengan laba bersih Rp 130,22 miliar pada semester I/2022. Laba bersih tersebut beranjak dari posisi rugi bersih sebesar Rp 75,20 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Tak ketinggalan, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) juga mencetak peningkatan performa. Meski masih menderita rugi, namun emiten ini mampu memangkas rugi sekitar 60%.

KIJA mencatat rugi bersih Rp 43,1 miliar pada semester pertama 2022 dibandingkan rugi bersih Rp 105,6 miliar pada periode yang sama tahun 2021. Realisasi pendapatan mereka senilai Rp 1,13 triliun sampai Juni 2022.

Menilai hal ini, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menyebutkan bahwa sektor lahan industri memang tengah menunjukkan perbaikan performa. Menurut dia, kondisi ekonomi Indonesia yang terus membaik telah mendorong kepercayaan diri para pelaku bisnis untuk melakukan ekspansi.

Selain itu, dukungan pemerintah untuk menarik investor terutama asing pada sektor riil menjadi katalis positif emiten kawasan industri. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama pada industri yang terkait data center, logistik maupun kendaraan listrik saat ini.

Baca Juga: Surya Semesta (SSIA) & Nanyang Polytechnic Akan Kembangkan Education Center di Subang

Dari sederet nama, Jono pun merekomendasikan saham DMAS untuk dikoleksi pada sektor kawasan industri.

"Kami memiliki rekomendasi BUY pada DMAS (TP 240) karena keunggulannya memiliki ekosistem yang mendukung untuk data center yang memiliki banyak permintaan saat ini," jelas Jono kepada Kontan.co.id, Minggu (11/9).

Jono bilang, didukung dengan land bank (cadangan lahan) yang memadai sehingga membuat DMAS memiliki nilai jual lahan yang lebih tinggi dari pemain lahan industri lainnya. Misalnya untuk kesediaan lahan fasilitas listrik premium dan fiber optik khusus.

"DMAS juga memiliki profitabilitas yang paling tinggi dan resiko yang rendah karena tidak memiliki utang berbunga jika dibandingkan dengan pemain lahan industri lainnya," pungkas Jono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .