KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek emiten kertas milik Grup Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp & Paper (
INKP) dan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (
TKIM) tampaknya bakal lebih cerah hingga akhir tahun 2024. Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada November mendatang bisa membawa dampak positif bagi kinerja dua perusahaan milik grup Sinar Mas tersebut. "Dari domestik, momentum Pilkada mendatang semestinya bisa memberikan katalis positif terhadap permintaan kertas. Jadi cukup potensial kalau menurut saya," kata Nafan kepada Kontan, Jumat (20/9).
Baca Juga: Penguatan Rupiah Akan Memoles Emiten Kertas Grup Sinarmas Tak hanya dari dalam negeri, faktor pemulihan ekonomi global juga turut memberikan dampak positif bagi kinerja INKP dan TKIM. "Sepertinya permintaan terhadap produk kertas ke depan relatif komprehensif seiring adanya pertumbuhan ekonomi dan potensi
global economic recovery yang memberikan katalis terhadap permintaan kertas," ujarnya. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer memproyeksikan Industri kertas akan mengalami pertumbuhan yang cukup baik di tahun 2024. "Hal ini didorong oleh beberapa faktor positif seperti peningkatan harga produk kertas secara global, kenaikan permintaan yang signifikan terutama dari sektor
e-commerce dan produk ramah lingkungan, serta stabilitas nilai tukar rupiah yang mendukung kinerja ekspor perusahaan," ujar Miftahul kepada Kontan, Jumat (20/9). Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar seperti INKP dan TKIM telah menunjukkan kinerja keuangan yang membaik pada semester pertama tahun ini, sejalan dengan tren positif industri secara keseluruhan. Ia berpendapat, momentum Pilkada pada tahun ini tentunya membawa sentimen positif bagi sektor pulp and paper. Ia melihat memang ada peningkatan secara industrial baik itu industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, maupun reproduksi media. Namun, di balik prospek yang cerah, industri kertas juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Fluktuasi harga komoditas pulp dan kertas yang diakibatkan oleh dinamika permintaan global serta kondisi geopolitik yang tidak menentu dapat mempengaruhi margin keuntungan perusahaan.
Baca Juga: Tjiwi Kimia (TKIM) Kantongi Laba Bersih US$ 215,22 Juta pada Semester I-2024 "Selain itu, kebijakan moneter seperti perubahan suku bunga dan nilai tukar juga berpotensi memberikan dampak pada biaya produksi dan daya saing perusahaan," terangnya.
Miftahul berpandangan bahwa dua emiten kertas yakni INKP dan TKIM masih menarik untuk dicermati. Adapun pada perdagangan Jumat (20/9), saham INKP ditutup melemah 1,2% di level Rp 8.225 per saham. Sementara saham TKIM juga turun 1,7% menjadi Rp 7.225 per saham Miftahul merekomendasikan
trading buy untuk saham INKP dan TKIM dengan target harga masing-masing Rp 8.750 per saham dan Rp 7.725 per saham. Sementara Nafan merekomendasikan
buy on weakness untuk saham INKP dengan target harga Rp 8.300 per saham dan
accumulative buy untuk saham TKIM dengan target harga Rp 7.575 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi