KONTAN.CO.ID - Harga bubur kertas (pulp) tengah menanjak. Mengutip data IBISWorld, harga pulp kayu diperkirakan masih akan naik sekitar 5,1% per tahun hingga 2019 mendatang. Kenaikan harga pulp disebabkan pasokan yang tak bisa mengikuti peningkatan permintaan. Sentimen ini pun bakal memengaruhi prospek emiten pulp dan kertas. Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, menyatakan, kenaikan harga ini bisa dinikmati emiten pulp dan kertas jika permintaan kertas meningkat. "Untuk itu, produsen kertas biasanya akan berupaya mengatur produksi," katanya. Menjaga suplai jadi strategi untuk menjaga harga pulp tetap tinggi. Menurut Reza, kenaikan harga pulp bisa mendongkrak penjualan bubur kertas. Emiten yang bakal menikmati untung paling besar adalah produsen dengan skala usaha serta pangsa pasar besar. Misalnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Emiten kertas masih ciamik
KONTAN.CO.ID - Harga bubur kertas (pulp) tengah menanjak. Mengutip data IBISWorld, harga pulp kayu diperkirakan masih akan naik sekitar 5,1% per tahun hingga 2019 mendatang. Kenaikan harga pulp disebabkan pasokan yang tak bisa mengikuti peningkatan permintaan. Sentimen ini pun bakal memengaruhi prospek emiten pulp dan kertas. Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas, menyatakan, kenaikan harga ini bisa dinikmati emiten pulp dan kertas jika permintaan kertas meningkat. "Untuk itu, produsen kertas biasanya akan berupaya mengatur produksi," katanya. Menjaga suplai jadi strategi untuk menjaga harga pulp tetap tinggi. Menurut Reza, kenaikan harga pulp bisa mendongkrak penjualan bubur kertas. Emiten yang bakal menikmati untung paling besar adalah produsen dengan skala usaha serta pangsa pasar besar. Misalnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).