KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi arus kas emiten konstruksi pelat merah sempat menjadi perhatian pelaku pasar beberapa waktu lalu. Namun, ternyata ada beberapa emiten konstruksi swasta yang juga memiliki kondisi arus kas yang minus. Kondisi arus kas perusahaan BUMN karya yang minus sempat membuat pelaku pasar khawatir. Pasalnya, para emiten konstruksi milik negara ini menggunakan sistem pembayaran turnkey. Status mereka sebagai kontraktor utama alias main contractor pun membuat kondisi kas mereka minus. Walau tak semua memiliki keadaan yang sama, kondisi ini nampaknya tak berlaku bagi banyak emiten konstruksi swasta. "Kebanyakan dari mereka berperan sebagai sub kontraktor dalam proyek-proyek pemerintah sehingga kondisi kas mereka tetap aman," ujar Analis First Asia Capital David Sutyanto kepada KONTAN, Kamis (21/12).
Emiten konstruksi swasta harus diversifikasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi arus kas emiten konstruksi pelat merah sempat menjadi perhatian pelaku pasar beberapa waktu lalu. Namun, ternyata ada beberapa emiten konstruksi swasta yang juga memiliki kondisi arus kas yang minus. Kondisi arus kas perusahaan BUMN karya yang minus sempat membuat pelaku pasar khawatir. Pasalnya, para emiten konstruksi milik negara ini menggunakan sistem pembayaran turnkey. Status mereka sebagai kontraktor utama alias main contractor pun membuat kondisi kas mereka minus. Walau tak semua memiliki keadaan yang sama, kondisi ini nampaknya tak berlaku bagi banyak emiten konstruksi swasta. "Kebanyakan dari mereka berperan sebagai sub kontraktor dalam proyek-proyek pemerintah sehingga kondisi kas mereka tetap aman," ujar Analis First Asia Capital David Sutyanto kepada KONTAN, Kamis (21/12).