Emiten konstruksi yakin arus kas positif tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konstruksi masih dibayangi persoalan arus kas (cashflow) yang negatif. Meski demikian, sejumlah emiten konstruksi optimistis arus kas akhir tahun ini akan membaik. 

PT Waskita Karya Tbk (WSKT)  meyakini arus kas perusahaan akan segera kembali positif dengan pencairan dana dari proyek-proyek yang tengah digarap. "Paling dekat pencairan dana proyek LRT sebesar Rp 4 triliun, yang mungkin akan terjadi bulan ini," kata Haris Gunawan, Direktur Keuangan WSKT, Selasa (3/7).

Haris mengakui, saat ini, arus kas WSKT masih negatif, namun sudah ada perbaikan  dibandingkan tahun lalu. Dengan adanya pembayaran proyek LRT, maka arus kas WSKT akan kembali positif


Emiten pelat merah ini juga mengejar sejumlah proyek, terutama turn key, agar kinerja perusahaan bisa positif.

Sementara, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berupaya mempertahankan arus kas di level positif. Hanya saja, manajemen WIKA enggan membeberkan posisi kas saat ini.

Yang jelas, Direktur Utama WIKA Tumiyana  memastikan, hingga akhir tahun ini, cashflow pasti berada di level positif. Sejumlah cara dilakoni supaya arus kas tetap positif. Salah satunya, menurunkan waktu collection period yang saat ini masih didiskusikan dengan mitranya, PTPP dan perusahaan Jepang.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, saat ini arus kas perusahaan konstruksi sangat dipengaruhi pembayaran dari pemerintah dan penerimaan pemerintah.

Nah, kata Hans, biasanya pemerintah memberikan pembayaran di akhir tahun. "Diharapkan banyak pekerjaan  emiten konstruksi yang selesai, sehingga bisa membuat arus kas positif akhir tahun," ujar dia, Selasa (3/7).

Hans menilai, secara fundamental, perusahaan konstruksi memiliki fundamental baik. Hanya saja di tengah pasar yang fluktuatif, agak sulit saham konstruksi untuk naik. Saham konstruksi baru bisa menguat jelang akhir tahun.

Ia merekomendasikan koleksi jangka panjang saham WIKA, WSKT dan PTPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati