JAKARTA. Meski sama-sama ditambang, nasib logam mineral seperti emas, nikel, timah, dan baja kalah mentereng dibandingkan komoditas tambang lain seperti batubara. Penyebabnya, apalagi kalau bukan harga logam mineral yang fluktuatif. Reza Priyambada, Managing Research Indo Asset Management, menjelaskan, penggunaan logam mineral sebatas industri tertentu, tidak sebesar batubara yang bisa digunakan sebagai bahan bakar energi. Itu makanya, permintaan akan logam mineral meningkat tak sedrastis batubara. Kebanyakan logam terserap sebagai bahan baku industri otomotif di Jepang dan Eropa. Prospek emiten logam mineral menurut Reza, ditentukan harga kontrak logam dunia. Di antara logam mineral, emas yang paling menonjol karena sedang berada di harga tertingginya.
Emiten logam mineral dan pertambangan cocok dikoleksi untuk jangka panjang
JAKARTA. Meski sama-sama ditambang, nasib logam mineral seperti emas, nikel, timah, dan baja kalah mentereng dibandingkan komoditas tambang lain seperti batubara. Penyebabnya, apalagi kalau bukan harga logam mineral yang fluktuatif. Reza Priyambada, Managing Research Indo Asset Management, menjelaskan, penggunaan logam mineral sebatas industri tertentu, tidak sebesar batubara yang bisa digunakan sebagai bahan bakar energi. Itu makanya, permintaan akan logam mineral meningkat tak sedrastis batubara. Kebanyakan logam terserap sebagai bahan baku industri otomotif di Jepang dan Eropa. Prospek emiten logam mineral menurut Reza, ditentukan harga kontrak logam dunia. Di antara logam mineral, emas yang paling menonjol karena sedang berada di harga tertingginya.