KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (
MYOH) memetik hasil dari akuisisi yang telah dilakukan terhadap PT Transkon Jaya Tbk (
TRJA).
Top line dan
bottom line MYOH pun kompak menanjak hingga periode kuartal III-2024. Sepanjang sembilan bulan 2024, MYOH meraup pendapatan senilai US$ 135,62 juta. Meningkat 42,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), yang kala itu berada di level US$ 94,87 juta. Melalui akuisisi TRJA, MYOH telah membukukan jasa penyewaan kendaraan dan layanan lainnya sebesar US$ 28,70 juta. Pendapatan MYOH juga terdongkrak oleh segmen jasa pemindahan tanah (
overburden removal) dan pengambilan batubara (
coal getting) yang naik 20,21% (yoy) dari US$ 61,40 juta menjadi US$ 73,81 juta hingga September 2024.
Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) Membidik Laba Bersih US$ 18,4 Juta Secara
bottom line, MYOH meraih laba bersih US$ 18,21 juta hingga kuartal III-2024. Meningkat 57,66% dibandingkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per September 2023 sebesar US$ 11,55 juta. Sekretaris Perusahaan Samindo Resources, Ahmad Zaki Natsir, mengungkapkan, MYOH mendapatkan tambahan
revenue dan
net profit dari TRJA yang telah diakuisisi pada 30 November 2023. "Saat ini kami terus fokus untuk mensinergikan TRJA dengan anak perusahaan kami yang lainnya," ungkap Zaki saat dihubungi Kontan.co.id belum lama ini. Bersamaan dengan itu, hingga kuartal III-2024 volume
overburden MYOH meningkat 6 juta bank cubic meter (bcm) dibandingkan tahun lalu. MYOH pun terus meningkatkan kualitas dari aktivitas operasional, salah satunya dengan perbaikan jalan yang intensif.
MYOH juga menjaga ketersediaan alat dan mempercepat durasi perawaran rutin seiring penambahan jumlah mekanik. Dengan begitu, rata-rata laju kendaraan naik, siklus lebih cepat dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: Turun dari 2023, Samindo Resources (MYOH) Targetkan Produksi Batubara 5,4 Juta "Kami memaksimalkan jumlah alat yang beroperasi sehingga jumlah yang diangkut dapat lebih banyak. Jadi biaya suku cadang dapat ditekan. Sampai akhir tahun kami optimis dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan," kata Zaki. Pada tahun ini, MYOH mengejar target
overburden removal sebesar 30,7 juta bcm, produksi batubara 5,4 juta ton dan pengangkutan batubara sebanyak 23,5 juta ton. Dari sisi kinerja keuangan, MYOH membidik perolehan laba bersih sebesar US$ 18,4 juta pada tahun 2024. Dengan capaian hingga kuartal III-2024, Zaki pun optimistis perolehan laba MYOH di akhir tahun bisa melampaui target. "Insha Allah bisa di atas target. Mudah-mudahan sampai akhir tahun kurs tetap rendah, jadi rugi kurs juga bisa ditekan," pungkas Zaki.
Baca Juga: Ini Jurus Emiten Jasa Tambang Kerek Kinerja di Tahun Ini Sebagai informasi, MYOH merupakan emiten kontraktor dan jasa pertambangan yang juga dimiliki oleh taipan Low Tuck Kwong, dengan kepemilikan 14,18%. Harga saham MYOH kini berada di level Rp 1.370 per saham usai ditutup melemah 0,36% pada Selasa (19/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli