KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga gandum global sebesar 6,1%, dari US$ 574,36 pada 18 Juni menjadi US$ 539,38 per 18 Juli, dipandang sebagai katalis positif utama bagi emiten di sektor makanan dan minuman (F&B), terutama bagi perusahaan yang sangat bergantung pada impor gandum sebagai bahan baku produksi. Research Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas, Irsyady Hanief menilai bahwa penurunan harga gandum tersebut dapat mendukung kinerja emiten seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Pasalnya, tren penurunan ini berpotensi menekan biaya produksi dan memperluas margin laba kotor, khususnya jika harga jual produk tetap terjaga stabil. "Emiten dengan skala produksi besar dan daya tawar tinggi terhadap distributor memiliki potensi untuk menjaga profitabilitas bahkan di tengah pelemahan permintaan konsumen," kata Irsyady kepada Kontan, Jumat (18/7).
Emiten Makanan dan Minuman Mendapat Katalis Positif dari Penurunan Harga Gandum
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga gandum global sebesar 6,1%, dari US$ 574,36 pada 18 Juni menjadi US$ 539,38 per 18 Juli, dipandang sebagai katalis positif utama bagi emiten di sektor makanan dan minuman (F&B), terutama bagi perusahaan yang sangat bergantung pada impor gandum sebagai bahan baku produksi. Research Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas, Irsyady Hanief menilai bahwa penurunan harga gandum tersebut dapat mendukung kinerja emiten seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Pasalnya, tren penurunan ini berpotensi menekan biaya produksi dan memperluas margin laba kotor, khususnya jika harga jual produk tetap terjaga stabil. "Emiten dengan skala produksi besar dan daya tawar tinggi terhadap distributor memiliki potensi untuk menjaga profitabilitas bahkan di tengah pelemahan permintaan konsumen," kata Irsyady kepada Kontan, Jumat (18/7).
TAG: