KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten tercatat melakukan penggalangan dana di pasar modal lewat Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias
private placement di awal kuartal IV 2023. Aksi korporasi itu dipilih oleh sejumlah emiten dengan tujuan yang berbeda-beda. Misalnya, PT SLJ Global Tbk (SULI) melakukan
private placement penyelesaian utang. Melansir keterbukaan informasi BEI, Rabu (25/10), SULI berencana menerbitkan sebanyak 2.130.705.416 saham baru yang diambil dari portepel dengan nilai nominal Rp 100 dan nilai konversi Rp150 per saham.
PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo akan melakukan
private placement untuk memperkuat struktur permodalan dan menambah jumlah saham yang beredar di pasar.
Baca Juga: Emiten Ramai Menggelar Private Placement, Ini Sentimennya MORA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,36 miliar saham dengan nominal Rp 100. Jumlah itu setara dengan 10% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh MORA. PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) akan melakukan
private placement untuk modal kerja. PMMP akan menerbitkan maksimal 235,3 juta saham baru yang setara sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Nominal saham di
private placement adalah Rp 100 per saham. Alhasil, PMMP berpotensi bisa meraup dana segar sebanyak Rp 23,53 miliar. Sementara, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias
private placement dengan total Rp 2,3 triliun. Dalam aksi korporasi ini, GOTO telah menerbitkan 17,04 miliar saham baru seri A. Dus, total saham ditempatkan dan disetor penuh setelah
private placement mencapai 1,2 triliun. Dana dari
private placement ini akan digunakan untuk mendukung modal kerja perseroan dan entitas usaha.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, tujuan emiten untuk
private placement dan bagaimana mekanismenya harus dilihat. Nico melihat, proses
private placement ini tujuannya pasti baik. Sebab, Perusahaan tersebut berupaya menarik investor untuk masuk menaruh investasinya. Di satu sisi, Perusahaan tentu juga harus melihat, dana tersebut akan digunakan untuk apa. “Ini penting untuk mengukur seberapa cepat perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dengan dana tambahan yang masuk dan menghitung potensi valuasi di masa yang akan datang,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (25/10). Terkait dampak, hal itu bergantung pada tujuan utama penggunaan dana. Hal tersebut penting bagi pelaku pasar dan investor untuk diketahui.
Baca Juga: SLJ Global (SULI) Gelar Private Placement, Terbitkan 2,13 Miliar Saham Baru “Kita bisa melihat dampak apa yang dihasilkan dari dana yang masuk. Namun, rata rata,
private placement tentu memberikan dampak yang positif bagi kinerja emiten,” ungkapnya.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani melihat,
private placement GOTO memang menarik perhatian. Namun, Arjun tidak melihat kinerja GOTO menarik ke depannya lantara masih banyak sentimen negatif yang membayangi. “GOTO masih kurang bagus, karena masih rugi. Selama masih rugi, tentu kurang kondusif sebagai
invesment option,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (25/10). Terkait dampak, Arjun melihat
private placement akan mempengaruhi kinerja PMMP, MORA, dan SULI, baik itu negatif maupun positif. Sementara, Arjun merekomendasikan beli untuk MORA dengan target harga Rp 484 per saham. Untuk SULI, Arjun melihat saham itu termasuk dalam saham gorengan. Untuk PMMP, momentum untuk masuk sudah hilang. Sementara, GOTO direkomendasikan Arjun untuk jual.
Nico belum memberikan rekomendasi untuk saham emiten-emiten yang ingin
private placement. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi