Emiten Media TV Genjot Pengembangan Layanan Digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten media televisi (TV) terus menggencarkan mengembangkan layanan digital pasca penghentian siaran TV analog alias Analog Switch Off (ASO), seperti PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). 

Direktur Utama Surya Citra Media Sutanto Hartono menjelaskan ASO hanya mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk menonton siaran TV melalui terestrial digital sehingga pemirsa bisa menikmati siaran lewat saluran lain. 

Untuk itu, dia bilang SMCA telah menyiapkan infrastruktur digital sebaik mungkin untuk memastikan bahwa siaran terestrial TV perseroan dapat diterima. Sambil melakukan edukasi kepada masyarakat. 


"Kami pun telah selesai menggelar infrastruktur di seluruh wilayah dimana Surya Citra Media memiliki izin sebagai multiplex operator," ucap Sutanto kepada Kontan, Sabtu (12/11). 

Baca Juga: Begini Pandangan Cisadane Sawit Raya (CSRA) Soal Prospek Bisnis pada 2023

Dari saluran digital lewat platform OTT, SMCA memiliki layanan Vidio. Sutanto menyebut sejak ASO berlaku, ada peningkatan  jumlah penonton siaran linear TV channel di Vidio sampai dengan 50%. 

Menambahkan, Direktur Surya Citra Media Rusmiyati Djajaseputra menyebut untuk ekspansi pihaknya menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar pada 2023. 

"Selain untuk memperkuat kesiapan infrastruktur kami dalam rangka ASO, akan digunakan juga untuk pembangunan tower di beberapa transmission site dan pembangunan studio baru dan infrastrukturnya," ucap Rusmiyati. 

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Media Nusantara Citra Cahyarina A. Asri bilang sebenarnya pengalihan siaran analog ke digital ini hanya migrasi teknologi, sehingga tidak berdampak signifikan.

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Targetkan Pendapatan Tembus Rp 1 Triliun di Akhir 2022

Soalnya MNCN lewat anak usahanya, yakni RCTI, MNCTV, GTV dan INews masih bisa menghadirkan tayangan secara digital. Ke depannya, MNCN bakal fokus pada pengembangan digital.

“Akan fokus menyediakan layanan kepada masyarakat seperti yang telah dilakukan selama ini, hanya khusus wilayah Jabodetabek sistem yang digunakan digital,” imbuh Cahyarina. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi