Emiten Menaikkan Anggaran Capex Pada Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten berpotensi menaikkan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk tahun 2023 dalam mendukung sejumlah kegiatan bisnis. Apalagi, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah dihapus sehingga potensi ekspansi lebih tinggi.

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan secara umum, capex yang disiapkan oleh beberapa emiten di LQ45 dalam berbagai sektoral akan lebih tinggi dibanding tahun lalu. "Sektor yang akan lebih ekspansif dan prospektif diproyeksikan masih seputar sektor perbankan dan konsumen primer," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (9/2).

Situasi ekonomi domestik akan terus membaik seiring berhentinya kebijakan agresif bank sentral ditopang dengan inflasi yang akan lebih melandai. Selain itu, potensi surprise upside dari kegiatan kampanye pemilu akan mendorong kinerja emiten lebih baik lagi.


Baca Juga: Schroder: IHSG Tertekan, Sementara Pasar Obligasi Menguat pada Januari 2023

Di antara emiten LQ45, Nico merekomendasi beli untuk sektor perbankan dengan target harga untuk saham BBCA di Rp 9.300 per saham, BBRI dengan target harga di Rp 5.500 per saham dan BMRI dengan target harga di Rp 11.700 per saham.

Sementara, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, beberapa emiten LQ45 yang telah mengalokasikan capex untuk tahun 2023 cenderung meningkat dibanding asumsi serapan 2022 terutama adalah emiten bank.

Menurut Valdy tidak menutup kemungkinan emiten bank di luar LQ45 dan sektor perbankan secara keseluruhan juga menyiapkan capex yang lebih tinggi di 2023.

"Jika melihat kecenderungan peningkatan capex pada big 4 bank, selain mendukung kegiatan usaha, juga untuk mengembangkan layanan termasuk layanan digital banking, atau digitalisasi layanan," kata Valdy.

Baca Juga: Saham-Saham Emiten Batubara Berguguran, Sudah Undervalued?

Selain untuk meningkatkan keamanan cyber (cybersecurity) peningkatan anggaran ini juga akan digunakan untuk mengembangkan digitalisasi layanan.

Dengan demikian, Valdy meyakini sektor bank masih bisa bertumbuh di 2023 meski di awal tahun masih dibayangi oleh kondisi suku bunga tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah. 

Valdy juga merekomendasikan beberapa saham sepert BMRI dengan target harga Rp 11.900 per saham dan TLKM dengan target harga di rentang Rp 4.300 per saham-Rp 4.500 per saham.

Baca Juga: Investor Asing Berburu Big 4 Bank Saat IHSG Turun ke 6.897 pada Kamis (9/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati