KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terus memanas. Sepanjang tahun ini, harga minyak WTI sudah naik 6,05% ke US$ 64,07 per barel. Harga minyak sempat menyentuh level tertinggi di US$ 64,42 per barel pada jumat (12/1) lalu. Kenaikan harga minyak memang bisa menguntungkan kinerja sejumlah emiten komoditas. Namun sebaliknya, peningkatan harga minyak justru bisa menjadi beban tambahan untuk emiten yang menjadikan minyak sebagai bahan baku dan pendukung kegiatan operasional. Beberapa perusahaan di sektor transportasi darat dan udara, seperti PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) bisa terkena imbas kenaikan beban. Tak hanya itu, produsen petrokimia seperti PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga bisa terpukul dampak dari kenaikan harga minyak mentah.
Emiten menangkal efek negatif kenaikan harga minyak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terus memanas. Sepanjang tahun ini, harga minyak WTI sudah naik 6,05% ke US$ 64,07 per barel. Harga minyak sempat menyentuh level tertinggi di US$ 64,42 per barel pada jumat (12/1) lalu. Kenaikan harga minyak memang bisa menguntungkan kinerja sejumlah emiten komoditas. Namun sebaliknya, peningkatan harga minyak justru bisa menjadi beban tambahan untuk emiten yang menjadikan minyak sebagai bahan baku dan pendukung kegiatan operasional. Beberapa perusahaan di sektor transportasi darat dan udara, seperti PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) bisa terkena imbas kenaikan beban. Tak hanya itu, produsen petrokimia seperti PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga bisa terpukul dampak dari kenaikan harga minyak mentah.