Emiten mulai bagi-bagi dividen, mana yang paling menarik?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten siap bagi-bagi dividen dalam waktu dekat. Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ada tiga emiten yang akan membagikan dividen interim kepada pemegang saham.

Emiten yang hendak membagikan dividen dalam waktu dekat ini adalah PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA), PT Baramukti Suksessarana Tbk (BSSR) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Ketiga emiten tersebut akan membagikan deviden interim pada Oktober mendatang. Adapun tanggal akhir perdagangan saham dengan hak dividen alias cum dividen saham DVLA di pasar reguler dan negosiasi pada 2 Oktober 2018, sementara cum dividen di pasar tunai 8 Oktober 2018.

Sedangkan cum dividen BSSR di pasar reguler dan negosiasi pada tanggal 2 Oktober dan cum dividen pasar tunai tanggal 5 Oktober 2018. Sementara cum dividen di pasar reguler dan negosiasi TPIA adalah 28 September 2018 dan cum dividen di pasar tunai 3 Oktober 2018. Dari tiga emiten tersebut, dividen paling tinggi dibayarkan oleh BSSR sebesar Rp 151,2 per saham, berikutnya TPIA Rp 23,94 per saham dan DVLA Rp 3,7 per saham.


Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, dari ketiga emiten yang akan menggelar dividen paling menarik adalah BSSR, karena jika dilihat dari segi dividen yield BSSR paling besar diantara kedua emiten lainnya yakni 5,62%, sementara deviden rasio DVLA 1,9% dan TPIA 0,49%, “Kalau dari dividen yield BSSR paling menarik karena paling besar dan nominal yang akan dibagikan juga paling besar BSSR,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Minggu (30/9).

Reza menambahkan, jika ingin mendapatkan dividen dan apresiasi harga maka TPIA jauh lebih menarik karena paling likuid dengan sentimen internalnya yang cukup positif dar hasil produksi kimianya.

Senada, analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan jika dividen rasio tinggi artinya perusahaan optimis akan pertumbuhan laba selanjutnya, sehingga perusahaan berani memberi dividen yang porsinya besar dari laba.

Sementara menurut William dari ketiga saham tersebut yang kurang menarik adalah DVLA, lantaran DVLA dianggapnya sangat tidak likuid. “Setelah beli dapat dividen tapi ke depan sahamnya susah dijual,” kata William. Dia menyarankan agar hindari dulu saham DVLA, kecuali investor berniat untuk memegangnya dalam jangka panjang.

William merekomendasikan saham TPIA dengan target harga Rp 5.500, BSSR buy dengan target harga Rp 2.500. “Kalau untuk DVLA sebaiknya di hindari dulu, DVLA jika untuk jangka panjang target harganya Rp 2.500," imbuh William.

Reza juga merekomendasikan buy TPIA dengan target harga Rp 6.250 hingga akhir tahun.

Sebagai informasi, TPIA akan membagikan total dividen interim sebesar Rp 426,95 miliar, DVLA akan membagikan Rp 41, 29 miliar dan BBSR akan membagikan dividen interim US$ 27 miliar dengan menggunakan kurs tengah Rp 14.655 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati