Emiten Otomotif Berpeluang Positif hingga Akhir Tahun 2024, Cek Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten otomotif diproyeksi tumbuh positif hingga akhir tahun 2024. 

Analis Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda, mengatakan, prospek emiten otomotif di semester II 2024 ditopang strategi bisnis baru para emiten untuk pemulihan pada segmen bisnisnya.

Sebagai contoh, adanya tren elektrifikasi di mana saat ini semakin menjadi tren global, serta adanya peningkatan kualitas dan jangkauan infrastruktur jalan.


"Kemudian stabilitas nilai tukar rupiah akan berdampak positif pada harga kendaraan impor dan komponennya sehingga dapat menekan harga jual kendaraan dan penurunan tingkat suku bunga," kata Vicky kepada Kontan, Jumat (16/8).

Baca Juga: Bursa Global Bersiap Raih Kenaikan Mingguan Setelah Data Ekonomi AS yang Positif

Adapun risiko yang perlu diperhatikan yakni kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), ketidakpastian ekonomi global dan persaingan yang semakin ketat.  "Ya masih ada peluang untuk tumbuh positif akhir tahun ini," ujarnya.

Vicky berpendapat, saat ini kinerja saham emiten otomotif cenderung menguat dan positif. 

Saham otomotif masih menarik minat investor, melihat hingga saat ini PT Astra International (ASII) masih berdiri dengan berbagai hal yang sudah dilalui tahun ke tahun dengan membangun kepercayaan para pembelinya maupun para pemegang sahamnya. 

"Adapun penilaian lain yang bisa kita lihat seperti kinerja keuangannya, prospek dan strategi emiten ke depannya serta sentimen pasar yang dapat mempengaruhi kinerja sahamnya," ucapnya.

Baca Juga: Kinerja Emiten Komponen Otomotif Tertekan Penurunan Pasar Otomotif

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menilai pasar otomotif saat ini sudah banyak kedatangan merek-merek baru, sehingga menambah persaingan harga menjadi semakin kompetitif. Dengan begitu, produk otomotif sendiri akan semakin murah karena adanya persaingan yang ketat antar pemain.

"Ini mendorong animo masyarakat untuk mengganti mobilnya," terang Nico kepada Kontan, Jumat (16/8).

Editor: Noverius Laoli