Emiten Otomotif Diprediksi Terpukul Saat BI Rate Naik, Cek Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten di sektor otomotif diprediksi akan tertekan di tengah kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate). 

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan. kenaikan suku bunga yang tinggi akan memberikan dampak negatif untuk emiten otomotif. Kenaikan suku bunga membuat kredit kendaraan menjadi lebih mahal dengan cicilan yang lebih tinggi.

"Sehingga hal tersebut dapat menurunkan penjualan dan laba emiten otomotif," kata Vicky kepada Kontan.co.id, Kamis (25/4).


Vicky menambahkan, adanya peningkatan biaya modal juga dapat mengurangi profitabilitas perusahaan otomotif. Menurut dia, hal itu juga dapat mempengaruhi harga saham emiten di sektor otomotif.

Meski begitu, emiten otomotif masih memiliki peluang untuk bertumbuh di tahun 2024 ini. "Dengan menunggu kebijakan The Fed mengenai penurunan suku bunganya serta rupiah yang menguat, masih akan ada peluangnya," ujar dia.

Baca Juga: Suku Bunga BI Naik ke 6,25%, Begini Tanggapan Metropolitan Land (MTLA)

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta juga mengatakan adanya kenaikan suku bunga ini memang bisa saja membuat pertumbuhan kredit di sektor otomotif ini jadi relatif tertekan. Meski begitu ia mengatakan masih ada peluang untuk emiten otomotif.

"Untungnya ini BI masih akan mempertimbangkan kebijakan moneter apabila The Fed sudah mengeluarkan kebijakan terbaru terkait suku bunga," ujarnya. 

Dengan begitu, Nafan merekomendasikan untuk accumulate PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 5.825, accumulate PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan target harga Rp 2.500 dan hold pada PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) dengan target harga Rp 1.420.

Sedangkan Vicky merekomendasikan untuk buy on weaknes ASII  dengan target harga Rp 5.175 per saham dan wait and see untuk AUTO. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati