KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang bergerak di sektor otomotif tampak makin
ngegas hingga periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Hal ini terlihat dari laporan kinerja keuangannya yang kompak mencatatkan pertumbuhan laba positif pada periode tersebut. PT Astra International Tbk (
ASII) mencatatkan kenaikan laba sebesar 0,63%, menandakan pertumbuhan yang stabil. PT Astra Otoparts Tbk (
AUTO) mencetak pertumbuhan yang lebih tinggi, dengan laba naik 16,51%. PT Gajah Tunggal Tbk (
GJTL) menjadi salah satu pemain di sektor otomotif dengan kinerja paling impresif yakni dengan membukukan lonjakan laba sebesar 41,36%.
Baca Juga: Laba Astra Otoparts (AUTO) Naik 16,51% hingga Kuartal III-2024 Sementara itu, PT Goodyear Indonesia Tbk (
GDYR) juga mengalami peningkatan laba yang kuat sebesar 29,34%. Di sisi lain, PT Selamat Sempurna Tbk (
SMSM) mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 3,76%. Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan sektor otomotif menunjukkan performa yang kompak tumbuh positif hingga kuartal III-2024, meski penjualan mobil nasional cenderung lesu. Ada beberapa faktor kunci yang mendukung pertumbuhan laba emiten di sektor ini, seperti peningkatan profitabilitas dari diversifikasi produk otomotif, termasuk suku cadang, aksesoris, dan layanan purna jual yang konsisten. Hal ini terlihat dari kinerja
AUTO dan
SMSM. "Selain itu, adanya upaya efisiensi biaya operasional juga mendorong peningkatan laba bersih," kata Hendra kepada Kontan, Selasa (5/11). Bahkan, beberapa perusahaan seperti PT Gajah Tunggal Tbk (
GJTL) dan PT Goodyear Indonesia Tbk (
GDYR) mengalami kenaikan harga jual rata-rata produk mereka yang turut berkontribusi pada pertumbuhan laba meski permintaan mobil menurun. Menurutnya, performa keuangan yang positif ini sebagian besar mencerminkan pergerakan sahamnya. Emiten seperti
ASII,
AUTO, dan
GJTL masih menunjukkan kenaikan harga yang stabil, sejalan dengan laba bersih yang bertumbuh. Kinerja ini juga mendapat respons positif dari investor karena mencerminkan kekuatan emiten otomotif dalam menjaga pertumbuhan laba di tengah kondisi pasar yang kurang bergairah.
Baca Juga: Laba ASII Naik Tipis Saat Pasar Otomotif Lesu, Ini Rekomendasi Sahamnya "Meskipun begitu, beberapa saham mungkin belum mencerminkan potensi penuh kinerjanya di pasar, sehingga memberikan peluang bagi investor yang ingin memanfaatkan harga yang relatif
undervalued di sektor ini," terangnya. Ke depan, prospek sektor otomotif masih cukup baik menjelang akhir tahun, dengan potensi permintaan kendaraan kembali meningkat seiring dengan libur akhir tahun. Emiten yang terdiversifikasi ke bisnis suku cadang dan
aftermarket juga diharapkan mempertahankan pertumbuhan stabil karena konsumen tetap membutuhkan komponen perawatan kendaraan. Di sisi lain, jika ada pemulihan ekonomi yang mendorong daya beli konsumen, sektor otomotif bisa meraih momentum lebih besar. Bagi pelaku pasar dan investor, perlu memperhatikan kondisi inflasi dan potensi penurunan suku bunga yang mungkin dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kendaraan. "Memantau pergerakan harga bahan baku dan kurs juga penting, mengingat sektor otomotif sangat dipengaruhi oleh biaya bahan mentah," terangnya.
Baca Juga: Kinerja Astra International (ASII) Naik Tipis, Cek Rekomendasi Analis Selain itu, kebijakan insentif dari pemerintah atau perubahan regulasi di sektor otomotif bisa menjadi katalis tambahan yang mendorong performa lebih lanjut. Researcher Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo melihat bahwa ASII tidak bisa bandingkan dengan emiten
spare part, mengingat secara lini bisnisnya berbeda. Jika melihat ASII, pertumbuhan penjualan memang tidak signifikan mengingat adanya penurunan penjualan mobil, dan tumbuhnya emiten spare part ini memang didorong dari volume penjualan yang masih naik. Azis bilang, pergerakan sahamnya sudah
priced in oleh pelaku pasar, sehingga wajar jika memang adanya koreksi dari pergerakan sahamnya. "Kami melihat secara prospek masih positif bagi emiten
spare part mengingat adanya momen Natal dan Tahun Baru bisa berpotensi meningkatkan volume penjualan. Menurut Azis, investor bisa mencermati saham saham yang menghasilkan pertumbuhan laba atau laba per saham (LPS) yang paling tinggi yang mana hal ini biasanya akan lebih signifikan potensi kenaikannya. Azis merekomendasikan untuk
trading buy AUTO dengan target harga Rp 2.680.
Hendra merekomendasikan untuk
buy saham GJTL,
ASII dan
AUTO dengan target harga masing-masing Rp 1.390, Rp 5.400 dan Rp 2.620.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi