KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang energi baru terbarukan (EBT) mencatatkan kinerja yang bervariasi sepanjang 2024. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 13,67% secara tahunan menjadi US$ 122,20 juta. Sebaliknya, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) mengalami penurunan laba bersih sebesar 20,02% secara tahunan menjadi Rp 41,80 miliar, sementara laba PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) turun 51,74% menjadi US$ 6,23 juta pada 2024. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menilai perbedaan kinerja emiten EBT mencerminkan tantangan dalam efisiensi dan skala operasional.
Baca Juga: Transisi Energi Belum Optimal, Begini Rekomendasi Saham Emiten Pengembang EBT Meskipun demikian, ia memperkirakan prospek sektor ini tetap positif pada 2025, seiring dengan percepatan investasi dalam transisi energi hijau di Indonesia. Menurut Ekky, emiten yang lebih dahulu mengembangkan proyek EBT, seperti BREN dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), berpotensi menjadi penerima manfaat utama dari peningkatan minat pemerintah dan swasta terhadap energi hijau. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menambahkan bahwa pengembangan proyek pembangkit listrik berbasis EBT memerlukan investasi besar.
BREN Chart by TradingView