KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja mayoritas emiten sektor perkebunan hingga triwulan ketiga 2018 masih loyo. Misalnya, Astra Agro Lestari (ASLI) yang laba bersihnya turun 18% year on year (yoy). Nasib serupa dialami PP London Sumatra Plantation (LSIP) dan Salim Ivomas (SIMP). Tak heran, sebagian besar saham emiten sektor perkebunan juga tertekan. Lihat saja, sepanjang Oktober lalu, indeks harga saham sektor perkebunan minus 2,62%. Saham Tunas Baru Lampung (TBLA) bahkan turun hingga 14,83%. Hanya, LSIP masih yang naik tipis 1,18%. Analis MNC Sekuritas Krestanti Nugrahane Widhi menilai, tahun ini emiten perkebunan memang belum prospektif. Sebab, harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) dalam tren turun. Secara year to date hingga Oktober 2018, harga minyak sawit turun 10,67%.
Emiten perkebunan terjegal harga CPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja mayoritas emiten sektor perkebunan hingga triwulan ketiga 2018 masih loyo. Misalnya, Astra Agro Lestari (ASLI) yang laba bersihnya turun 18% year on year (yoy). Nasib serupa dialami PP London Sumatra Plantation (LSIP) dan Salim Ivomas (SIMP). Tak heran, sebagian besar saham emiten sektor perkebunan juga tertekan. Lihat saja, sepanjang Oktober lalu, indeks harga saham sektor perkebunan minus 2,62%. Saham Tunas Baru Lampung (TBLA) bahkan turun hingga 14,83%. Hanya, LSIP masih yang naik tipis 1,18%. Analis MNC Sekuritas Krestanti Nugrahane Widhi menilai, tahun ini emiten perkebunan memang belum prospektif. Sebab, harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) dalam tren turun. Secara year to date hingga Oktober 2018, harga minyak sawit turun 10,67%.