JAKARTA. Langkah bank sentral AS (The Fed) mengerek suku bunga sejauh ini berdampak positif ke pasar global, termasuk Indonesia. Meski demikian, pelaku pasar perlu mewaspadai efek domino kenaikan bunga The Fed. Pasar perlu mencermati emiten yang memiliki utang dollar AS cukup besar. Kenaikan suku bunga AS bisa membuat beban utang emiten ini meningkat.Sejumlah emiten sektor telekomunikasi memiliki utang dollar cukup besar. Misalnya, PT Indosat Tbk (ISAT) yang mencatatkan utang berbentuk dollar AS senilai Rp 1,04 triliun dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memiliki utang dollar AS sebesar Rp 2,1 triliun.Analis NH Korindo Securities, Bima Setiaji menyebut, emiten bisa menyiasati potensi kenaikan beban dengan mengonversi utang luar negeri dengan utang dalam negeri. Strategi ini bisa mendatangkan laba kurs bagi emiten. Emiten juga bisa melakukan strategi lindung nilai (hedging) dan mengurangi transaksi valas.
Emiten perlu siasati utang dollar AS
JAKARTA. Langkah bank sentral AS (The Fed) mengerek suku bunga sejauh ini berdampak positif ke pasar global, termasuk Indonesia. Meski demikian, pelaku pasar perlu mewaspadai efek domino kenaikan bunga The Fed. Pasar perlu mencermati emiten yang memiliki utang dollar AS cukup besar. Kenaikan suku bunga AS bisa membuat beban utang emiten ini meningkat.Sejumlah emiten sektor telekomunikasi memiliki utang dollar cukup besar. Misalnya, PT Indosat Tbk (ISAT) yang mencatatkan utang berbentuk dollar AS senilai Rp 1,04 triliun dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memiliki utang dollar AS sebesar Rp 2,1 triliun.Analis NH Korindo Securities, Bima Setiaji menyebut, emiten bisa menyiasati potensi kenaikan beban dengan mengonversi utang luar negeri dengan utang dalam negeri. Strategi ini bisa mendatangkan laba kurs bagi emiten. Emiten juga bisa melakukan strategi lindung nilai (hedging) dan mengurangi transaksi valas.