KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten plastik dan kemasan memasang target cukup optimistis tahun ini, dengan menargetkan pendapatan yang bisa bertumbuh hingga dua digit. PT Panca Budi Idaman Tbk (
PBID) misalnya, menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini di rentang 10% sampai dengan 15%. Direktur Panca Budi Idaman Lukman Hakim menilai, penjualan tahun ini didorong oleh pertumbuhan permintaan plastik di sektor makanan dan minuman (mamin) hingga laundry pakaian.
Penjualan plastik juga didukung oleh segmen pasar tradisional dan usaha kecil menengah (UKM). Tidak ketinggalan, segmen pengantaran makanan secara daring (
online food delivery) juga diyakini akan terus tumbuh.
Baca Juga: Panca Budi (PBID) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 15% pada 2023, Ini Strateginya Sementara untuk tahun lalu, Lukman meyakini pertumbuhan penjualan akan mencapai di angka sekitar 15%. Adapun laporan keuangan PBID tahun 2022 masih dalam proses audit. Untuk itu, sejumlah agenda bisnis akan dilancarkan PBID tahun ini, diantaranya ekspansi pasar ke Jawa Timur & wilayah Indonesia Timur, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta meningkatkan inovasi produk & diversifikasi produk. PBID juga melakukan efisiensi biaya operasional serta meningkatkan brand value. Dengan demikian, Lukman meyakini kinerja PBID ke depan masih terus tumbuh di kisaran 10% -15%. Tahun ini, PBID menyiapkan belanja modal alias
capital expenditure (capex) senilai Rp 20 miliar, yang ditujukan untuk keperluan maintenance. “Tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada peluang ke depan untuk capex ekspansi,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (21/2). PT Champion Pacific Indonesia Tbk (
IGAR) juga optimistis dengan prospek kinerja bisnisnya di sepanjang tahun 2023. Direktur Utama Champion Pacific Indonesia Antonius Muhartoyo mengatakan, manajemen IGAR mengincar pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih sebesar 6% pada 2023. Menurut Antonius, berakhirnya kebijakan pemberlakukan kegiatan masyarakat (PPKM) dan meredanya pandemi Covid-19 diyakini akan berdampak pada permintaan produk kemasan dari industri farmasi. Maka dari itu, penjualan kemasan untuk berbagai sektor lainnya akan diperkuat oleh IGAR. “Kami menyadari adanya potensi penurunan permintaan dari farmasi, sehingga kami akan berusaha meningkatkan kontribusi kemasan dari industri lain,” ujar Antonius. IGAR menyiapkan belanja modal sebesar Rp 60 miliar pada 2023. Salah satu penggunaan capex tersebut yakni untuk memperbaiki atau menambah mesin baru bagi perusahaan.
Baca Juga: Simak Target Kinerja Solusi Kemasan Digital (PACK) di Tahun Ini PT Solusi Kemasan Digital Tbk (
PACK) juga turut memasang target kinerja optimistis tahun ini. Direktur Utama PACK Denny Winoto memprediksi, pendapatan PACK di sepanjang tahun ini bisa bertumbuh double digit dibanding setahun sebelumnya. “Estimasi pertumbuhan di 24%, kami mencoba mencapai target itu walaupun secara
year-on-year (YoY) pendapatan sudah terbukti tumbuh 80% dari awal kami berdiri sampai saat ini,” kata Denny. Adapun laba bersih juga diestimasikan tumbuh sama dengan pertumbuhan pendapatan. Pendorong kinerja PACK datang dari potensi pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM), dimana jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai 60 juta. Sementara saat ini UMKM yang menjadi pelanggan PACK baru 4.000 unit. “Jadi potensinya masih sangat besar sekali saat ini,” sambung Denny.
Tahun ini, PACK menargetkan sebanyak 5.000 UMKM yang menjadi konsumen PACK. Kebanyakan UMKM ini berkecimpung di industri makanan, kosmetik, dan pakaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto