KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di sektor poultry mencatatkan hasil yang positif pada semester pertama tahun 2024. Namun, prospek kinerja emiten poultry untuk paruh kedua tahun ini masih menjadi perdebatan di kalangan analis. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa kinerja emiten poultry pada semester pertama tahun ini sudah memenuhi ekspektasi.
Prospek di Paruh Kedua Tahun 2024
Menurut Nafan, prospek kinerja emiten poultry di semester kedua 2024 diperkirakan akan tetap positif, didorong oleh beberapa faktor seperti stabilitas harga broiler dan normalisasi harga bahan pakan. "Jika pertumbuhan ekonomi tetap stabil, ini akan menjadi katalis positif bagi kinerja emiten poultry di masa mendatang," ujarnya. Sebaliknya, Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, memproyeksikan bahwa kinerja emiten poultry pada paruh kedua tahun ini akan cenderung melambat. Hal ini disebabkan oleh normalisasi tingkat konsumsi masyarakat setelah periode kenaikan konsumsi selama Hari Raya Idul Fitri dan hari-hari besar lainnya. "Pada semester I 2024, konsumsi masyarakat masih didorong oleh momentum hari raya yang meningkatkan permintaan," jelas Azis.CPIN Chart by TradingView
Analisis Kinerja dan Rekomendasi Investasi
Meskipun demikian, Azis mencatat bahwa kinerja emiten poultry pada enam bulan pertama tahun ini sudah sesuai dengan proyeksi. Pertumbuhan pada top line dan bottom line emiten poultry pun sudah mencerminkan pergerakan harga saham mereka. "Kinerja semester I 2024 sudah sesuai dengan pergerakan sahamnya dan pelaku pasar cenderung sudah priced in," ucapnya. Untuk rekomendasi investasi, Azis merekomendasikan trading buy pada saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan target harga Rp 1.680. Sementara itu, Nafan merekomendasikan accumulative buy pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan target harga antara Rp 5.375 hingga Rp 6.100. Baca Juga: Kokok Emiten Unggas Lebih NyaringLaba Bersih Emiten Poultry
Sebagai informasi, CPIN mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,76 triliun pada semester pertama tahun 2024, meningkat 28,46% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 1,37 triliun. Peningkatan laba bersih ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 6,70%. CPIN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 32,96 triliun pada semester I 2024, meningkat dari Rp 30,89 triliun pada tahun sebelumnya.JPFA Chart by TradingView