KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham emiten poultry makin membaik setelah serangkaian kabar baik yang menimpa ekonomi Indonesia. Harga ayam yang meningkat hingga stimulus pemerintah seperti stimulus ekonomi dan program makan bergizi gratis (MBG) menopang kinerja emiten poultry ke depan. Harga ayam broiler dan DOC (day-old chick) di wilayah Jawa Barat mengalami penguatan signifikan pada Agustus 2025. Kenaikan ini didorong oleh membaiknya keseimbangan pasokan dan permintaan, seiring dengan berkurangnya kelebihan pasokan akibat program afkir yang dilakukan para integrator. Andreas Saragih, analis Mirae Asset Sekuritas dalam riset 18 September 2025 menjelaskan bahwa harga DOC rata-rata bulanan mencapai Rp 5.939 per ekor pada Agustus 2025, naik 12,2% secara bulanan dan 44,4% secara tahunan. Ini menjadikan harga tertinggi kedua sepanjang delapan bulan terakhir. Sementara itu, harga broiler mencapai Rp 18.722 per kg, naik 2,8% secara bulanan dan 5,3% secara tahunan tertinggi ketiga dalam periode yang sama.
Emiten Poultry Jadi Saham yang Diuntungkan dari Stimulus Hingga Program MBG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham emiten poultry makin membaik setelah serangkaian kabar baik yang menimpa ekonomi Indonesia. Harga ayam yang meningkat hingga stimulus pemerintah seperti stimulus ekonomi dan program makan bergizi gratis (MBG) menopang kinerja emiten poultry ke depan. Harga ayam broiler dan DOC (day-old chick) di wilayah Jawa Barat mengalami penguatan signifikan pada Agustus 2025. Kenaikan ini didorong oleh membaiknya keseimbangan pasokan dan permintaan, seiring dengan berkurangnya kelebihan pasokan akibat program afkir yang dilakukan para integrator. Andreas Saragih, analis Mirae Asset Sekuritas dalam riset 18 September 2025 menjelaskan bahwa harga DOC rata-rata bulanan mencapai Rp 5.939 per ekor pada Agustus 2025, naik 12,2% secara bulanan dan 44,4% secara tahunan. Ini menjadikan harga tertinggi kedua sepanjang delapan bulan terakhir. Sementara itu, harga broiler mencapai Rp 18.722 per kg, naik 2,8% secara bulanan dan 5,3% secara tahunan tertinggi ketiga dalam periode yang sama.
TAG: