Emiten Produsen Baja Berharap Berkah dari Proyek IKN Nusantara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur tidak hanya disambut gembira oleh emiten sektor konstruksi. Emiten yang berkaitan dengan konstruksi seperti emiten baja pun berharap berkah dari proyek prestisius ini.

Corporate Secretary PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Johannes W. Edward memandang positif dimulainya pembangunan IKN tersebut. Selain sebagai material pancang, pembangunan struktur high rise sebagai hunian sebanyak 22 tower di IKN juga tentunya mempergunakan banyak  material pipa.

“Untuk itu kami sudah mempersiapkan depo di Samarinda yang area kerjanya juga mencakup kawasan IKN,” terang Johannes kepada Kontan.co.id, Selasa (25/10). Selain itu, emiten yang beken dengan nama Spindo ini juga terus mengikuti dan mendukung perusahaan pemenang tender sebagai kontraktor utama.


Baca Juga: Emiten Baja Ikut Berharap dari Proyek IKN

Senada, Corporate Affairs Director PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Fedaus berharap, produsen baja swasta bisa mengambil peran penting dalam hal pembangunan IKN. Namun, Fedaus mengaku sejauh ini GGRP belum mendapat gambaran lebih lanjut terkait proyek di IKN.

“Kami di pabrikan swasta belum bisa mendapatkan, biasanya akan mendapat order dari mereka (kontraktor). Memang kelihatannya swasta belum bisa langsung ditunjuk untuk membangun, tetapi melihat geliat IKN, kami optimistis produsen besi baja akan dipakai di sana, walaupun melalui kontraktor, misal melalui grup karya,” terang Fedaus kepada Kontan.co.id, Selasa (25/10)

Toh, GGRP juga sudah siap dari sisi produksi. Fedaus bilang, produksi GGRP berupa long product seperti H-beam dan struktur konstruksi. Produk-produk ini mayoritas dipergunakan untuk konstruksi. Pembangunan gedung dan jembatan pun bisa memakai produk GGRP.”Kami tetap optimistis banyak yang dilempar ke pihak swasta juga,” tegas Fedaus.

Toh, kedua perusahaan ini tetap memasang sikap optimistis sampai akhir tahun. ISSP misalnya, menargetkan penjualan bisa bertumbuh antara 20% sampai 30%. Sementara itu, GGRP menargetkan penjualan bisa tumbuh dua digit hingga tutup tahun 2022. Fedaus optimistis, pertumbuhan pendapatan minimal 20% bisa tercapai.

Baca Juga: IISIA: Harga Besi dan Baja Akan Mengalami Peningkatan

Dus, GGRP menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target ini, seperti meningkatkan produksi, penetrasi pasar baru, hingga menggenjot pasar ekspor. Tahun lalu, porsi ekspor GGRP hanya 5%, dan tahun ini ditargetkan naik menjadi lebih dari 10%.

“Kami melihat iklim sampai akhir tahun masih positif. Kami masih melihat ada margin yang baik untuk tahun ini,” tutup Fedaus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .