JAKARTA. Pertumbuhan bisnis properti masih berjalan lambat pada tahun lalu. Hal ini tercermin dari laporan keuangan emiten properti di sepanjang 2016. Bahkan, ada sejumlah emiten properti besar yang mencatatkan penurunan laba bersih.PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), misalnya, mencatat penurunan laba bersih 16% year-on-year (yoy) jadi Rp 1,80 triliun. Laba bersih PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) malah merosot 63,56% jadi Rp 311,67 miliar.Tapi, ada juga emiten properti yang masih bisa meraih pertumbuhan laba. Malah laba bersih Sentul City (BKSL) naik 11 kali lipat menjadi Rp 564 miliar. Sepanjang 2015, BKSL meraih laba bersih Rp 50 miliar.
Emiten properti masih lambat di awal tahun
JAKARTA. Pertumbuhan bisnis properti masih berjalan lambat pada tahun lalu. Hal ini tercermin dari laporan keuangan emiten properti di sepanjang 2016. Bahkan, ada sejumlah emiten properti besar yang mencatatkan penurunan laba bersih.PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), misalnya, mencatat penurunan laba bersih 16% year-on-year (yoy) jadi Rp 1,80 triliun. Laba bersih PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) malah merosot 63,56% jadi Rp 311,67 miliar.Tapi, ada juga emiten properti yang masih bisa meraih pertumbuhan laba. Malah laba bersih Sentul City (BKSL) naik 11 kali lipat menjadi Rp 564 miliar. Sepanjang 2015, BKSL meraih laba bersih Rp 50 miliar.