Emiten Properti Tahan Ekspansi Akibat Pasar Perkantoran Stagnan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bisnis perkantoran masih belum bangkit sepanjang tahun berjalan ini. Emiten properti tahan ekspansi bangun perkantoran baru.

Contohnya, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang mencatatkan penjualan perkantoran sebanyak Rp 327,8 miliar di semester I 2022 atau turun 40,28% secara tahunan alias year on year (YoY). Sementara pendapatan sewa perkantoran turun 1,34% YoY menjadi Rp 107 miliar.

Apabila dijumlahkan, pendapatan dari bisnis perkantoran tersebut menyumbang 9,3% dari total pendapatan Rp 4,66 triliun. Direktur CTRA Tulus Santoso mengatakan pasar perkantoran masih stagnan.


"Dalam artian tidak ada permintaan baru, tetapi penurunan okupansi akan tergantung dari jatuh tempo perpanjangan kontrak dengan masing-masing tenant," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (20/9).

Baca Juga: Bakal Ada Tenant Masuk, Intiland Development (DILD) Optimistis Okupansi Kantor Naik

Karenanya, ia menegaskan bahwa tingkat okupansi perkantoran CTRA sejauh ini masih stabil. Sebab, tingkat okupansi sementara ini relatif stabil karena masih kontrak jangka panjang.

"Penurunan lebih secara prosentase karena total pendapatan memang naik terutama dari sektor housing," katanya.

Berkaca dari tren tersebut, Tulus berujar bahwa sejauh ini belum ada rencana ekspansi pembangunan gedung perkantoran. Pihaknya masih menunggu dan melihat kondisi dan perkembangan pasar.

CTRA sendiri memiliki gedung perkantoran di kawasan Ciputra World Jakarta 1 dan 2 yaitu DBS Bank Tower dan Tokopedia Tower. Selain itu, di Ciputra International, terdapat Tokopedia Care Tower dan Propan Tower. CTRA juga memiliki gedung perkantoran Citra Towers Kemayoran. Di area Ciputra World Surabaya, emiten ini memiliki gedung perkantoran seperti VieLoft Soho dan Ciputra World Office.

Sementara Wakil Direktur Utama PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) Jeffry S. Tanuwidjaja juga menilai pasar perkantoran masih kurang menggembirakan. Pasalnya, tingkat okupansi perkantoran MKPI masih berada di bawah 70%. Oleh sebab itu, perseroan juga masih akan menahan untuk membuat proyek baru pada segmen ini.

"Saat ini kami belum ada rencana untuk bangun gedung perkantoran baru," sebutnya.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Catat Kenaikan Order Komponen Otomotif 30% di September 2022

Hanya saja, dirinya memasang mode optimis bahwa pasar perkantoran akan membaik. Hal tersebut seiring pertumbuhan pendapatan pada segmen perkantoran.

Hingga Juni 2022, MKPI mencatatkan sewa perkantoran sebesar Rp 107,18 miliar atau tumbuh 1,4% YoY. Secara keseluruhan, segmen tersebut menyumbang 15,56% dari total pendapatan MKPI sebesar Rp 688,72 miliar.

MKPI mengelola properti di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Di sektor perkantoran, emiten ini memiliki Pondok Indah Office Tower dan Pondok Indah Office Tower 5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .