KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi dan normalisasi aktivitas masyarakat mengangkat penjualan emiten restoran atau pengelola gerai
food and beverage (F&B). Setidaknya hingga kuartal III 2022, mayoritas emiten restoran punya kinerja cemerlang. Sebagian emiten mampu menumbuhkan penjualan hingga dobel digit, bahkan bisa membalikkan rugi menjadi laba. Untuk tahun ini, emiten yang getol menggelar ekspansi ditaksir bakal mencicipi hasil yang manis guna memoles kinerja keuangannya. Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim menilai pemulihan pasca pandemi menjadi momentum yang pas bagi emiten menggelar ekspansi. Strategi ini bisa ditopang dengan penguatan konsumsi dan daya beli masyarakat.
"Ekspansi restoran dan gerai F&B turut menjadi faktor untuk emiten membukukan pertumbuhan kinerja yang positif," ujar Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (4/1).
Baca Juga: Kebijakan PPKM Dicabut, Para Pebisnis Ritel Siap Tancap Gas Menurut Lukman, ada sejumlah katalis yang dapat memoles bisnis emiten jasa konsumen, termasuk restoran. Antara lain usainya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga aktivitas ekonomi dan wisata kembali normal, ditambah dengan kenaikan upah minimum. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menambahkan, data ekonomi Indonesia yang masih cukup solid bisa menjaga tingkat konsumsi masyarakat. "Jadi merupakan waktu yang tepat untuk melakukan ekspansi, sehingga lebih awal ekspansi, lebih baik," ujar Fajar. Sekretaris Perusahaan PT Sarimelati Kencana Tbk (
PZZA) Kurniadi Sulistyomo punya optimisme yang sama. Kurniadi memproyeksikan, PZZA sudah bisa memetik hasil ekspansi gerai Pizza Hut yang gencar dilakukan sepanjang tahun lalu. Alhasil, PZZA optimistis akan ada perbaikan kinerja keuangan untuk tahun buku 2023.
"Tahun lalu capex besar, kami
spending investasi dulu, bangun banyak (gerai baru). Insha Allah hasilnya akan terlihat pada tahun ini," ujar Kurniadi kepada Kontan.co.id, Rabu (4/1).
Baca Juga: Emiten Hotel Mengalap Cuan di Libur Akhir Tahun Pada tahun lalu, PZZA membuka 82 gerai Pizza Hut baru yang tersebar di berbagai wilayah, dari Aceh hingga Merauke. Total belanja modal (capex) untuk memuluskan strategi ekspansi itu mencapai Rp 300 miliar. Meski tidak seagresif pada tahun lalu, tapi Kurniadi memastikan bahwa PZZA tetap akan menggelar ekspansi di tahun ini. Dari sisi bisnis, PZZA pun menyambut industri F&B yang semakin kompetitif.
Editor: Noverius Laoli