KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di sektor ritel telah memasang berbagai strategi untuk menggenjot kinerja pada tahun 2025, mulai dari rebranding hingga diversifikasi. Contohnya, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) resmi meluncurkan AZKO sebagai identitas jenama baru pada awal tahun 2025. Langkah ini dinilai dapat mengurangi tekanan keuangan perusahaan, terutama setelah berakhirnya perjanjian lisensi dengan Ace Hardware. PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) juga memutuskan untuk mengganti nama emitennya sebagai bagian dari strategi transformasi bisnis pada awal Desember 2024 lalu. Melalui langkah ini, HERO meninggalkan bisnis Hero supermarket dan akan fokus di unit usaha IKEA dan Guardian.
Baca Juga: Ekspansi Buka 1.000 Gerai Berlanjut di 2025, Cek Rekomendasi Saham Alfamart (AMRT) Selain rebranding, emiten ritel seperti PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga melakukan diversifikasi dengan memperluas lini usahanya di industri otomotif. Anak usaha ERAA, yakni PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk merek mobil listrik asal China, XPENG. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama menilai peluncuran merek baru oleh ACES dapat mendongkrak kinerja penjualan produk. Sementara HERO, yang berfokus pada IKEA dan Guardian, diharapkan dapat menciptakan pasar baru di segmen niche, seperti produk rumah tangga premium serta kesehatan dan kecantikan. Di sisi lain, diversifikasi yang dilakukan ERAA melalui anak usaha dipandang mampu memperkuat kinerja perusahaan, mengingat pesatnya perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Baca Juga: PPN 12% & Bunga Tinggi, Kinerja Saham Properti Dibayangi Pelemahan Daya Beli di 2025