KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri minyak sawit kembali dihadang kampanye negatif. Eropa mengkaji pemberlakuan Indirect Land Use Change (ILUC) untuk penggunaan biodiesel berbasis minyak sawit. Ini disinyalir akan memangkas ekspor biodiesel dari Indonesia. Meski begitu, analis menilai, sentimen itu tidak akan berdampak signifikan pada saham emiten kebun. Analis Indo Premier Sekuritas, Mino menyebut, porsi ekspor biodiesel masih kecil. Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mencatat, dari total produksi 3,41 juta kiloliter, hanya 187.340 kiloliter yang diekspor. "Jadi ekspor cuma 7%, lebih banyak untuk konsumsi domestik" papar Mino, Kamis (4/10).
Emiten sawit masih ditopang permintaan pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri minyak sawit kembali dihadang kampanye negatif. Eropa mengkaji pemberlakuan Indirect Land Use Change (ILUC) untuk penggunaan biodiesel berbasis minyak sawit. Ini disinyalir akan memangkas ekspor biodiesel dari Indonesia. Meski begitu, analis menilai, sentimen itu tidak akan berdampak signifikan pada saham emiten kebun. Analis Indo Premier Sekuritas, Mino menyebut, porsi ekspor biodiesel masih kecil. Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mencatat, dari total produksi 3,41 juta kiloliter, hanya 187.340 kiloliter yang diekspor. "Jadi ekspor cuma 7%, lebih banyak untuk konsumsi domestik" papar Mino, Kamis (4/10).