JAKARTA. Meski bergerak pada bidang yang sama, kinerja emiten ritel tidak tumbuh merata. Selama Februari 2014, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk hanya mencetak penjualan bulanan sebesar Rp 428 miliar. Jika dibandingkan dengan angka penjualan bulan Februari 2013, hanya ada peningkatan nilai 3%. Berdasarkan laporan Credit Suisse, rata-rata pertumbuhan penjualan per toko alias same store sales growth (SSSG) Ramayana sepanjang dua bulan pertama 2014 mencapai 9,1%. Pada bulan Februari, pertumbuhan SSSG tercatat 1%. Angka ini jauh lebih rendah dari pada pertumbuhan di Januari yang mencapai 17,1%. Analis Credit Suisse Priscilla Tjitra mengatakan, dalam dua bulan pertama tahun 2014, total penjualan kotor Ramayana mencapai Rp 977 miliar. Angka itu dalam hitungan Priscilla baru memenuhi 10% dari total estimasi penjualan 2014 yang dipatok di Rp 9,4 triliun. Memang, manajemen Ramayana cukup moderat melihat prospek tahun ini.
Emiten sektor ritel tumbuh bervariasi
JAKARTA. Meski bergerak pada bidang yang sama, kinerja emiten ritel tidak tumbuh merata. Selama Februari 2014, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk hanya mencetak penjualan bulanan sebesar Rp 428 miliar. Jika dibandingkan dengan angka penjualan bulan Februari 2013, hanya ada peningkatan nilai 3%. Berdasarkan laporan Credit Suisse, rata-rata pertumbuhan penjualan per toko alias same store sales growth (SSSG) Ramayana sepanjang dua bulan pertama 2014 mencapai 9,1%. Pada bulan Februari, pertumbuhan SSSG tercatat 1%. Angka ini jauh lebih rendah dari pada pertumbuhan di Januari yang mencapai 17,1%. Analis Credit Suisse Priscilla Tjitra mengatakan, dalam dua bulan pertama tahun 2014, total penjualan kotor Ramayana mencapai Rp 977 miliar. Angka itu dalam hitungan Priscilla baru memenuhi 10% dari total estimasi penjualan 2014 yang dipatok di Rp 9,4 triliun. Memang, manajemen Ramayana cukup moderat melihat prospek tahun ini.