Emiten tambang batubara menahan laju IHSG



KONTAN.CO.ID - Bergerak di zona hijau pada sebagian besar perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun mendekati level pembukaan. Pada penutupan sesi satu Rabu (13/9), IHSG menguat tipis 0,03% atau 1,66 poin ke level 5.874,03.

Penguatan tipis ini didukung oleh volume perdagangan 4,44 miliar saham dan nilai transaksi Rp 2,87 triliun. Tujuh dari 10 sektor menguat, dengan kenaikan tertinggi pada sektor perkebunan, yakni 1,20%.

Sektor perdagangan naik 0,58%. Sedangkan sektor barang konsumen naik 0,29% dan sektor manufaktur naik 0,21%. Sektor industri dasar mencatat kenaikan 0,09%. Sementara sektor keuangan dan aneka industri naik masing-masing 0,05%.


Sektor pertambangan menjadi pemberat IHSG dengan penurunan hingga 1,50%. Sektor infrastruktur dan konstruksi turun masing-masing 0,36% dan 0,32%.

Biang kerok penurunan indeks tambang adalah tiga emiten tambang batubara, yakni PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang turun 8,83%, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 2,68%, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 1,67%. Saham perusahaan infrastruktur pelat merah, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pun melorot 2,38% karena penundaan divestasi tol anak usahanya.

Di posisi sebaliknya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatat kenaikan harga saham 6,90%. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) meningkat 3,24% dan harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 2,33%.

Aksi beli asing pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pagi tadi tak mampu menutup penjualan bersih di beberapa saham lain. Hingga tengah hari ini, penjualan bersih asing mencapai Rp 79,76 miliar di pasar reguler dan Rp 20,23 miliar di seluruh pasar.

Pembelian bersih asing pada saham TLKM mencapai Rp 104,5 miliar. Pembelian bersih asing pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencapai Rp 37,4 miliar dan pada SCMA Rp 13,5 miliar.

Penjualan bersih asing terjadi pada saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 38,3 miliar, PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 35,1 miliar, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp 28,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati