Emiten Telekomunikasi Siap Menadah Berkah di Semester II-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja operasional emiten telekomunikasi kompak menguat sepanjang paruh pertama tahun ini. Penguatan tersebut diproyeksikan akan berlanjut pada semester II-2023. 

Misalnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang berhasil membukukan pendapatan sebesar RP 15,76 triliun per Juni 2023. Nilai itu naik 12% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 14,07 triliun. 

Kenaikan juga terjadi pada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang membukukan pendapatan sebesar Rp 73,47 triliun di semester I-2023 atau tumbuh 2,07% dari Rp 71,98 triliun.


Pendapatan PT Indosat Tbk (ISAT) sepanjang periode Januari–Juni 2023 juga tumbuh 9,53% YoY menjadi Rp 24,67 triliun dari Rp 22,52 triliun pada semester I-2022. 

Baca Juga: Optimalkan Capex, XL Axiata (EXCL) Geber Ekspansi di Semester II-2023

Pertumbuhan tersebut salah satunya didorong oleh peningkatan Average Revenue Per User (ARPU) pada masing-masing emiten. Ini menunjukkan kinerja industri telekomunikasi mulai pulih. 

Blended ARPU XL Axiata meningkat dari Rp 38.000 menjadi Rp 41.000 sepanjang semester I-2023. Sementara ARPU Indosat Ooredoo Hutchinson mencapai Rp 35.800 per Juni 2023. 

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, industri telekomunikasi pada semester I-2023 sudah kembali pulih seperti pra-pandemi. Hal ini seiring dengan raihan kinerja para perusahaan. 

"Kalau industri tumbuh positif, kepercayaan investor juga meningkat karena industri telekomunikasi lebih menjanjikan," kata Dian dalam konferensi pers, Senin (31/7). 

Baca Juga: Saham XL Axiata (EXCL) Terbang Usai Rilis Kinerja, Simak Rekomendasinya

Walaupun pendapatan sudah melonjak 12% di semester I-2023, EXCL masih mempertahankan target high single digit atau di kisaran 6%–10% untuk tahun ini.

Dia bilang pihaknya masih akan berhati-hati akan gejolak ekonomi makro di semester kedua karena ada potensi perlambatan. Meski di sisi lain, ada momen kampanye yang bakal mendongkrak trafik.  

Senada, Direktur & Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Nicky Lee menyampaikan pihaknya masih optimistis akan potensi pasar yang dimiliki Indonesia akan mendorong kinerja ISAT. 

"Misalnya penggunaan terhadap layanan di dalam aplikasi merupakan sebuah kepercayaan bagi kami akan terus tumbuh sampai akhir 2023 ini," ujar dia kepada Kontan.co.id, Minggu (30/7).

Baca Juga: Laba Bersih Indosat (ISAT) Turun 41,46% Jadi Rp 1,9 Triliun di Semester I-2023

Kembali Bertaji

Momentum kampanye di semester kedua ini bakal menjadi katalis bagi emiten telekomunikasi dalam negeri. Pasalnya, penggunaan trafik diproyeksikan bakal melonjak. 

Research Analyst NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi menuturkan adanya potensi peningkatan konsumsi data itu diharapkan bisa meningkatkan ARPU dari para masing-masing emiten. 

Tak hanya itu, layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) juga bakal menjadi mesin baru bagi para emiten halo-halo ini untuk mengumpulkan pundi-pundi.  

"Ke depan yang menjadi game changer bagi emiten operator telekomunikasi di Indonesia adalah layanan FMC itu sendiri," ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (31/7). 

Baca Juga: Agresif Genjot Infrastruktur, Laba TLKM Anjlok di Semester I-2023

Research Analyst Panin Sekuritas Aqil Triyadi menilai layanan FMC akan menjadi fokus utama. Mengingat layanan anyar ini bakal memperkuat margin para pemain industri. 

"Harapannya memang setelah adanya FMC di beberapa pemain telko tidak ada perang harga sehingga margin dapat terjaga," ujar Aqil. 

Panin Sekuritas memilih TLKM dan EXCL menjadi top picks dengan rekomendasi beli. Dalam hitungannya, target harga TLKM ada di Rp 4.800 per saham dan EXCL di Rp 2.730 per saham. 

Sementara top picks NH Korindo Sekuritas jatuh pada TLKM dengan target harga di Rp 5.000 per saham. Adapun TLKM menutup perdagangan Senin (31/7) dengan flat di Rp 3.720 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati