Emiten Telko Mulai Manfaatkan AI, Menkominfo Beberkan Potensinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mempunyai potensi dan dampak yang besar terhadap sektor telekomunikasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan gambaran pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan ini dapat terlihat dari nilai pasarnya, yang diproyeksikan akan mencapai US$ 13 triliun pada 2031.

"Di tingkat ASEAN nilai pasar AI bisa mencapai US$ 1 triliun, yang mana sebesar US$ 366 miliar dari jumlah tersebut berasa dari Indonesia pada 2031," kata dia, Rabu (5/3).


Budi menyampaikan dari angka tersebut masih memiliki peluang dan potensi yang. Ini menjadi sebuah peluang bagi para pemain di sektor telekomunikasi untuk menghadapi perkembangan yang pesat.

Baca Juga: Menanti Dampak Merger Operator ke Emiten Menara Telekomunikasi

Dalam rantai pasok telekomunikasi, kecerdasan buatan bakal berguna dalam tiga aspek. Yakni, AI sebagai penyedia solusi (solution provider), integrator sistem (system integrator) dan kepada pengguna (end user).

Berangkat dari kondisi tersebut, Budi bilang AI membawa peluang besar bagi sektor telekomunikasi. Pertama, pemanfaatan teknologi kecerdasan ini bisa meningkatan efektivitas dengan melakukan otomatisasi komersial.

"Kedua, AI juga bisa digunakan mendukung deteksi dan penipuan di industri telekomunikasi dan yang ketiga AI dapat mendorong penghematan energi," ucap Budi.

Ternayar, PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berkolaborasi dengan NVIDIA untuk membentuk lanskap teknologi dan mendorong Indonesia untuk mengembangkan AI pada skala global.

Baca Juga: Emiten Ramai-Ramai Menjual Saham Treasuri

Adapun kolaborasi ini dikukuhkan melalui Nota Kesepahaman (MoU) tentang pembentukan lanskap teknologi Indonesia oleh Vikram Sina, Presiden Direktur IOH dan Ronnie Vasistha, SVP Telecom NVDIA.

ISAT melalui anak usahanya, Lintasarta, akan meluncurkan platform AI full-stack NVIDIA untuk pelaku bisnis di Indonesia dengan pusat data high-density yang terkoneksi dengan internet publik dengan kecepatan hingga 400 Gbps.

"Teknologi ini nantinya akan diimplementasikan pada pusat data yang dioperasikan oleh BDx Indonesia, sebuah perusahaan patungan Indosat Ooredoo Hutchison, Lintasarta dan BDx Data Centers," kata Vikram.

Nantinya, layanan AI Cloud milik Indosat dan Lintasarta yang didukung oleh NVIDIA akan mengembangkan pusat data generasi baru yang berkelanjutan, hyper-connected dan dilengkapi kecerdasan buatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati