Empat Bank BUMN bukukan kredit di atas pasar



JAKARTA. Arah pertumbuhan kredit bank BUMN mulai cerah. Para bankir BUMN mengaku, pihaknya mencatat pertumbuhan kredit di atas pasar pada kuartal I-2017. Arah pertumbuhan kredit akan terus naik hingga akhir tahun 2017 seiring dengan perbaikan permintaan kredit pada kredit konsumer, kredit korporasi, kredit mikro dan kecil.

Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan, pihaknya akan melakukan publikasi paparan kinerja kuartal I-2017 pada Kamis 20 April 2017 nanti dengan laporan kinerja tercatat lebih baik. “Angka pastinya belum dapat disampaikan, namun untuk kredit tumbuh di atas 12% di kuartal I-2017,” kata Suprajarto, kepada KONTAN, Selasa (18/4).

Pertumbuhan kredit di kuartal pertama ditopang oleh segmen kredit mikro dan kredit kecil, sedangkan kredit korporasi dan kredit menengah masih tumbuh lambat. Lanjutnya, pihaknya memperkirakan masih terus mencatat kenaikan kredit dengan target pertumbuhan kredit sebesar 13%-15% di tahun ini.


Maryono, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menambahkan, permintaan kredit perumahan baik komersial maupun subsidi masih cukup baik di kuartal pertama untuk itu BTN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 18,71% atau senilai Rp 169,69 triliun di kuartal I-2017. Posisi pertumbuhan itu di atas industri yang tumbuh 9% per Maret 2017.

Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan ini menargetkan kredit dapat tumbuh 20%-25% di tahun ini dengan kontribusi terbesar pada kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dan komersial. Adapun komposisi KPR subsidi dan komersial akan seimbang.

Sementara itu, Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk mengaku, pihaknya mencatat pertumbuhan kredit sebesar 13% di kuartal I-2017. Pertumbuhan kredit ini lebih baik dibandingkan pertumbuhan kredit sebesar 7,9% per kuartal I- 2016.

Menurut Tiko, pada kuartal pertama 2017, kredit terutama disumbangkan dari kredit korporasi dan konsumer. Untuk kredit korporasi terutama didorong kredit infrastruktur dan kredit konsumer disumbang dari kredit kendaraan dan KPR.

Rohan Hafas, Sekretaris Korporasi Bank Mandiri menambahkan, perlahan-lahan kinerja Bank Mandiri mulai membaik dari sisi pertumbuhan kredit, rasio kredit bermasalah serta pendapatan laba.

Perusahaan akan melakukan publikasi pada 25 April 2017. “Secara keseluruhan kami masih menargetkan pertumbuhan kredit 11%-13%,” ucapnya.

Sedangkan, untuk PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat pertumbuhan kredit sebesar 21,4% atau menjadi Rp 396,52 triliun di kuartal I-2017. Achmad Baequni, Direktur Utama BNI, meyakini pembiayaan pada sektor infrastruktur merupakan pilihan terbaik.

Dengan menyalurkan kredit ke infrastruktur, BNI memperoleh peluang pengembangan bisnis penting dari supply chain financing mulai dari hulu ke hilir, sehingga memunculkan sumber-sumber pendanaan baru dan fee based income baru dari segmen korporat, antara lain dari syndication fee, trade finance, garansi bank, hingga cash management fee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto