JAKARTA. Peminat program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bertambah. Kemarin (17/10) empat bank menandatangani nota kesepakatan dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Mereka menyusul Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank BNI yang sudah lebih dulu berpartisipasi di pembiayaan yang menyasar masyarakat kelas menengah bawah ini. Keempat bank berkomitmen memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 975 miliar. Mereka antara lain, CIMB Niaga sebesar Rp 600 miliar, BRI Syariah RP 250 miliar, Bank Mandiri sebesar Rp 100 miliar dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng) sekitar Rp 25 miliar. "Bunga yang kami kenakan 8%-9%," kata Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, Arwin Rasyid, seusai MoU. Dengan berpartisipasi di program ini, bank milik investor asal Malaysia itu membidik tambahan KPR sebesar Rp 1,2 triliun. Direktur Institusional Bank Mandiri, Abdul Rahman menuturkan, pembiayaan FLPP dapat meringankan masyarakat berpenghasilan rendah yakni dibawah Rp 2,5 juta. Karena ini merupakan pengalaman pertama, Mandiri tidak memasang target tinggi. "Kalau ada kesempatan, nanti kami akan menambah plafon FLPP," timpal Mansyur S. Nasution, EVP Koordinator Pembiayaan Konsumen Bank Mandiri.
Empat bank ikut program FLPP
JAKARTA. Peminat program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bertambah. Kemarin (17/10) empat bank menandatangani nota kesepakatan dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Mereka menyusul Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank BNI yang sudah lebih dulu berpartisipasi di pembiayaan yang menyasar masyarakat kelas menengah bawah ini. Keempat bank berkomitmen memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 975 miliar. Mereka antara lain, CIMB Niaga sebesar Rp 600 miliar, BRI Syariah RP 250 miliar, Bank Mandiri sebesar Rp 100 miliar dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng) sekitar Rp 25 miliar. "Bunga yang kami kenakan 8%-9%," kata Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, Arwin Rasyid, seusai MoU. Dengan berpartisipasi di program ini, bank milik investor asal Malaysia itu membidik tambahan KPR sebesar Rp 1,2 triliun. Direktur Institusional Bank Mandiri, Abdul Rahman menuturkan, pembiayaan FLPP dapat meringankan masyarakat berpenghasilan rendah yakni dibawah Rp 2,5 juta. Karena ini merupakan pengalaman pertama, Mandiri tidak memasang target tinggi. "Kalau ada kesempatan, nanti kami akan menambah plafon FLPP," timpal Mansyur S. Nasution, EVP Koordinator Pembiayaan Konsumen Bank Mandiri.