KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kebijakan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) berupa biodiesel sebesar 20% (B20) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) menghemat devisa negara dari impor solar. Dalam empat bulan, kebijakan massif untuk berbagai sektor tersebut mampu menghemat sebesar US$ 937,84 juta sejak September 2018 lalu. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto memaparkan, penyaluran Fatty Acid Methyl Ester (FAME) Biodiesel selama tahun 2018 mencapai 1,67 juta Kiloliter (KL). "Penyaluran FAME sebesar 1,67 juta KL," ungkap Djoko seperti dikutip di situs resmi Kementerian ESDM, Jumat (14/10). Dia mengatakan, penerapan kebijakan B20 merupakan keseriusan Pemerintah dalam memperhatikan soal ketahanan energi nasional yang juga menjadi masalah serius ke depan, terutama mengurangi dominasi penggunaan bahan bakar fosil.
Empat bulan diterapkan, kebijakan B20 hemat impor solar US$ 937,84 Juta
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kebijakan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) berupa biodiesel sebesar 20% (B20) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) menghemat devisa negara dari impor solar. Dalam empat bulan, kebijakan massif untuk berbagai sektor tersebut mampu menghemat sebesar US$ 937,84 juta sejak September 2018 lalu. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto memaparkan, penyaluran Fatty Acid Methyl Ester (FAME) Biodiesel selama tahun 2018 mencapai 1,67 juta Kiloliter (KL). "Penyaluran FAME sebesar 1,67 juta KL," ungkap Djoko seperti dikutip di situs resmi Kementerian ESDM, Jumat (14/10). Dia mengatakan, penerapan kebijakan B20 merupakan keseriusan Pemerintah dalam memperhatikan soal ketahanan energi nasional yang juga menjadi masalah serius ke depan, terutama mengurangi dominasi penggunaan bahan bakar fosil.