JAKARTA. Dalam empat bulan pertama, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) telah merealisasikan penjualan sebesar 45% dari target yang dipatok tahun ini. Direktur Keuangan PWON Minarto Basuki mengatakan, perseroan telah mengantongi marketing sales sebesar Rp 1,55 triliun atau 45% dari target Rp 3,4 triliun di tahun 2015. Pra penjualan tersebut diperoleh dari sejumlah proyek condominium dan landed house. "Sebagian besarnya berasal dari proyek Surabaya," kata Minarto kepada KONTAN, Rabu (20/5). Untuk mencapai target penjualan akir tahun, PWON berharap pada sejumlah proyeknya seperti pengembangan Tunjungan Plaza 5, Tunjungan Plaza 6, perluasan super mall dan perumahan grand Pakuwon. Dengan rencana Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan loan to value (LTV) untuk KPR sebesar 10% diperkirakan akan meningkatkan penjualan PWON tahun ini. Hanya saja, Minarto belum bisa menghitung seberapa besar dampaknya. Meski pelonggaran LTV untuk rumah pertama tersebut diperkirakan akan efektif Juni mendatang, PWON belum berencana melakukan revisi target penjualan. Pasalnya, masih banyak faktor lain yang akan mempengaruhi penjualan sektor properti seperti ketidapastian kebijakan pajak dan suku bunga. Tahun lalu, porsi penjualan PWON dengan menggunakan fasilitas KPR mencapai 25% terhadap total penjualan. Itu artinya, dampak pelonggaran LTV akan cukup signifikan terhadap peningkatan penjualan perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Empat bulan, Pakuwon kantongi penjualan Rp 1,55 T
JAKARTA. Dalam empat bulan pertama, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) telah merealisasikan penjualan sebesar 45% dari target yang dipatok tahun ini. Direktur Keuangan PWON Minarto Basuki mengatakan, perseroan telah mengantongi marketing sales sebesar Rp 1,55 triliun atau 45% dari target Rp 3,4 triliun di tahun 2015. Pra penjualan tersebut diperoleh dari sejumlah proyek condominium dan landed house. "Sebagian besarnya berasal dari proyek Surabaya," kata Minarto kepada KONTAN, Rabu (20/5). Untuk mencapai target penjualan akir tahun, PWON berharap pada sejumlah proyeknya seperti pengembangan Tunjungan Plaza 5, Tunjungan Plaza 6, perluasan super mall dan perumahan grand Pakuwon. Dengan rencana Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan loan to value (LTV) untuk KPR sebesar 10% diperkirakan akan meningkatkan penjualan PWON tahun ini. Hanya saja, Minarto belum bisa menghitung seberapa besar dampaknya. Meski pelonggaran LTV untuk rumah pertama tersebut diperkirakan akan efektif Juni mendatang, PWON belum berencana melakukan revisi target penjualan. Pasalnya, masih banyak faktor lain yang akan mempengaruhi penjualan sektor properti seperti ketidapastian kebijakan pajak dan suku bunga. Tahun lalu, porsi penjualan PWON dengan menggunakan fasilitas KPR mencapai 25% terhadap total penjualan. Itu artinya, dampak pelonggaran LTV akan cukup signifikan terhadap peningkatan penjualan perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News