JAKARTA. Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbaris Korporasi (GP3K) akan mengoptimalkan lahan pertanian seluas 570.000 hektare. Program ini bertujuan mempercepat swasembada beras.Deputi Agro Industri Kementrian BUMN Megananda Daryono mengatakan, program GP3K ini menargetkan produksi beras 2 juta ton. Program ini dibina oleh empat BUMN yakni Pertani, Sang Hyang Sri, Perhutani dan Pusri.Megananda mengatakan, lahan yang dipakai adalah lahan lama. Dia beralasan, BUMN tersebut sulit akan melakukan program tersebut jika mengandalkan lahan baru. Nantinya, empat BUMN itu akan membantu dalam menyediakan benih, pupuk dan pestisida. "Bayarnya nanti setelah panen tetapi mereka juga ikut mengawal petani supaya produksinya bagus," kata Megananda.Empat BUMN ini bakal membina petani untuk melakukan intensifikasi sawah sehingga produktivitas beras bisa meningkat. "Sehingga kita tidak perlu impor lagi. Beberapa waktu lalu di Sigap, Kalimantan bahkan produktivitasnya mampu mencapai 8,9 ton per ha," kata Megananda.Direktur Utama PT Pusri Arifin Tasrif mengatakan masing-masing anak usaha Pusri akan mendapatkan jatah untuk membantu petani mengoptimalkan lahan sawahnya. Misalnya, Pabrik Kalimantan Timur (PKT) akan mendapatkan lahan seluas 18.000 hektare sawah diantaranya 5.000 hektare sawah di Bali dan sisanya adalah lahan sawah di Sulawesi Selatan. "Untuk PKT total pupuk yang akan didistribusikan mencapai 1.800 ton pupuk urea, 5.400 ton pupuk majemuk dan 9.000 ton pupuk organik tiap bulannya," kata Arifin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Empat BUMN optimalkan lahan pertanian seluas 570.000 hektare
JAKARTA. Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbaris Korporasi (GP3K) akan mengoptimalkan lahan pertanian seluas 570.000 hektare. Program ini bertujuan mempercepat swasembada beras.Deputi Agro Industri Kementrian BUMN Megananda Daryono mengatakan, program GP3K ini menargetkan produksi beras 2 juta ton. Program ini dibina oleh empat BUMN yakni Pertani, Sang Hyang Sri, Perhutani dan Pusri.Megananda mengatakan, lahan yang dipakai adalah lahan lama. Dia beralasan, BUMN tersebut sulit akan melakukan program tersebut jika mengandalkan lahan baru. Nantinya, empat BUMN itu akan membantu dalam menyediakan benih, pupuk dan pestisida. "Bayarnya nanti setelah panen tetapi mereka juga ikut mengawal petani supaya produksinya bagus," kata Megananda.Empat BUMN ini bakal membina petani untuk melakukan intensifikasi sawah sehingga produktivitas beras bisa meningkat. "Sehingga kita tidak perlu impor lagi. Beberapa waktu lalu di Sigap, Kalimantan bahkan produktivitasnya mampu mencapai 8,9 ton per ha," kata Megananda.Direktur Utama PT Pusri Arifin Tasrif mengatakan masing-masing anak usaha Pusri akan mendapatkan jatah untuk membantu petani mengoptimalkan lahan sawahnya. Misalnya, Pabrik Kalimantan Timur (PKT) akan mendapatkan lahan seluas 18.000 hektare sawah diantaranya 5.000 hektare sawah di Bali dan sisanya adalah lahan sawah di Sulawesi Selatan. "Untuk PKT total pupuk yang akan didistribusikan mencapai 1.800 ton pupuk urea, 5.400 ton pupuk majemuk dan 9.000 ton pupuk organik tiap bulannya," kata Arifin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News