JAKARTA. Sama seperti bank konvensional, Bank Muamalat Indonesia (BMI) tengah berupaya memperkuat struktur permodalannya. Pengelola bank menyatakan, empat investor kini meminati saham BMI. "Ada tiga investor asing dan satu lokal," ujar A. Riawan Amin, Direktur Utama BMI, seperti dikutip kantor berita Antara, Senin (20/4). Riawan menolak menyebut identitas masing-masing investor. Ia hanya menyatakan, para investor tersebut berminat membeli 50% saham BMI dengan nilai sekitar Rp 250 miliar. Riawan menyatakan, pihaknya menyerahkan kelanjutan penawaran tersebut pada para pemegang saham BMI. Saat ini, saham BMI tersebar di banyak tangan. Pemilik Bank Muamalat yang besar, seperti Islamic Development Bank (IDB) dengan 28% kepemilikan, Boubyan Bank Kuwait (21,28%) dan Atwill Holdings Limited (15,3%). Namun anehnya, Direktur Keuangan BMI Andi Buchari mengaku belum tahu ada investor berminat membeli saham BMI. Kalaupun ada, imbuhnya, rencana itu belum tentu terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya, BMI masih memiliki dana cukup untuk melakukan ekspansi. "Paling tidak, bukan tahun ini. Kami masih punya ruang untuk ekspansi pembiayaan," ujar Andi, kemarin. Sebelumnya, BMI menyatakan akan mendirikan 126 kantor cabang baru pada tahun ini. Jumlah ini sudah termasuk target yang belum tercapai pada 2008. Penambahan kantor layanan ini diharapkan bisa meningkatkan aset BMI. Berdasarkan kinerja keuangan yang belum diaudit, pada 2008 BMI mencetak laba sekitar Rp 300 miliar. Ini lebih tinggi dari targetnya , yakni sebesar Rp 277 miliar. Adapun perolehan dana pihak ketiga (DPK) BMI tahun lalu tumbuh 15,9% dari Rp 8,69 triliun menjadi Rp 10,07 triliun. Pada sisi penyaluran pembiayaannya, ada pertumbuhan 22% menjadi Rp 10,48 triliun. Alhasil, rasio pembiayaan terhadap simpanan masyarakat mencapai 104%. Sementara rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) 3,8%. Sepanjang 2008, aset BMI tumbuh sebesar 20%. Kini, total aset BMI tercatat sebesar Rp 12,67 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Empat Investor Lirik Saham Bank Muamalat
JAKARTA. Sama seperti bank konvensional, Bank Muamalat Indonesia (BMI) tengah berupaya memperkuat struktur permodalannya. Pengelola bank menyatakan, empat investor kini meminati saham BMI. "Ada tiga investor asing dan satu lokal," ujar A. Riawan Amin, Direktur Utama BMI, seperti dikutip kantor berita Antara, Senin (20/4). Riawan menolak menyebut identitas masing-masing investor. Ia hanya menyatakan, para investor tersebut berminat membeli 50% saham BMI dengan nilai sekitar Rp 250 miliar. Riawan menyatakan, pihaknya menyerahkan kelanjutan penawaran tersebut pada para pemegang saham BMI. Saat ini, saham BMI tersebar di banyak tangan. Pemilik Bank Muamalat yang besar, seperti Islamic Development Bank (IDB) dengan 28% kepemilikan, Boubyan Bank Kuwait (21,28%) dan Atwill Holdings Limited (15,3%). Namun anehnya, Direktur Keuangan BMI Andi Buchari mengaku belum tahu ada investor berminat membeli saham BMI. Kalaupun ada, imbuhnya, rencana itu belum tentu terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya, BMI masih memiliki dana cukup untuk melakukan ekspansi. "Paling tidak, bukan tahun ini. Kami masih punya ruang untuk ekspansi pembiayaan," ujar Andi, kemarin. Sebelumnya, BMI menyatakan akan mendirikan 126 kantor cabang baru pada tahun ini. Jumlah ini sudah termasuk target yang belum tercapai pada 2008. Penambahan kantor layanan ini diharapkan bisa meningkatkan aset BMI. Berdasarkan kinerja keuangan yang belum diaudit, pada 2008 BMI mencetak laba sekitar Rp 300 miliar. Ini lebih tinggi dari targetnya , yakni sebesar Rp 277 miliar. Adapun perolehan dana pihak ketiga (DPK) BMI tahun lalu tumbuh 15,9% dari Rp 8,69 triliun menjadi Rp 10,07 triliun. Pada sisi penyaluran pembiayaannya, ada pertumbuhan 22% menjadi Rp 10,48 triliun. Alhasil, rasio pembiayaan terhadap simpanan masyarakat mencapai 104%. Sementara rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) 3,8%. Sepanjang 2008, aset BMI tumbuh sebesar 20%. Kini, total aset BMI tercatat sebesar Rp 12,67 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News