Empat menteri berkunjung ke Asmat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat menteri yakni Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek, Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham dan Mendikbud Muhadjir Effendy melakukan kunjungan ke Agats, ibukota Kabupaten Asmat, Papua untuk memastikan pelayanan dan penanganan Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk di wilayah tersebut.

Selain empat menteri tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga ikut berkunjung.

Selain memantau pelayanan, para pejabat tersebut juga akan memastikan kesinambungan program penanganan pelayanan kesehatan dan program perbaikan kualitas hidup masyarakat Asmat.


Mereka akan mengecek sarana dan prasarana kesehatan dan air bersih, serta berkoordinasi untuk menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi untuk menyelesaikan persoalan kesehatan secara lebih terintegrasi dengan melibatkan berbagai kementerian.

Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk di Asmat yang ditetapkan pemerintah sejak pertengahan Januari hingga pertengahan Februari 2018, masih dilanjutkan dalam bentuk satuan tugas berjangka menengah dan panjang. Jangka menengah akan berakhir pada 31 Desember 2018, sedangkan jangka panjang akan sampai tahun 2024.

Bupati Asmat Elisa Kambu menyatakan terima kasihnya atas dukungan Pemerintah dan masyarakat dari berbagai penjuru tanah air dalam membantu masyarakat Asmat menghadapi kasus gizi buruk dan campak di wilayahnya.

“Semoga bantuan dan dukungan kepada masyarakat menjadi berkat bagi masyarakat Asmat, dan semua pihak yang telah mengulurkan tangannya untuk masyarakat juga mendapatkan berkat,” kata Elisa seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet Kamis (21/2) .

Sementara itu Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani  menambahkan pentingnya memastikan pelaksanaan program ini dapat menyentuh akar permasalahan, tidak hanya menyangkut urusan kesehatan semata-mata. “Yang juga harus diperhatikan adalah bagaimana memastikan supaya program ini dapat berjalan secara efektif, dengan tetap mempertimbangkan budaya masyarakat setempat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi