JAKARTA. Nama-nama direksi PT Danareksa Sekuritas (Persero) dalam waktu dekat ini akan segera berganti. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan A. Djalil menyatakan, tiga pekan lalu komisaris Danareksa mengajukan permintaan untuk mengganti jajaran direksinya. "Tapi dewan komisaris belum mengirimkan surat resmi, termasuk keterangan berapa dan siapa yang akan diganti," tuturnya pekan lalu di Jakarta.Sumber KONTAN di Kementerian Negara BUMN mengungkapkan, pergantian itu terkait dengan persiapan Danareksa menjadi Bank Pembangunan. Selain itu, pergantian juga menyesuaikan dengan rencana pemerintah mendirikan holding bank pemerintah dan lembaga keuangan lainnya. "Tapi yang jelas, pergantian itu berhubungan dengan keputusan-keputusan direksi menyikapi pasar yang penuh gejolak," ujar sumber itu.Komisaris Utama Danareksa Sutan Remy Sjahdeni membenarkan rencana tersebut. Dia mengaku, Kementerian Negara BUMN meminta komisaris segera melakukan proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). "Kami akan lakukan secepatnya dan mengajukannya ke Kementerian," ujarnya Rabu (10/9).
Empat Nama Calon Direksi Danareksa
JAKARTA. Nama-nama direksi PT Danareksa Sekuritas (Persero) dalam waktu dekat ini akan segera berganti. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan A. Djalil menyatakan, tiga pekan lalu komisaris Danareksa mengajukan permintaan untuk mengganti jajaran direksinya. "Tapi dewan komisaris belum mengirimkan surat resmi, termasuk keterangan berapa dan siapa yang akan diganti," tuturnya pekan lalu di Jakarta.Sumber KONTAN di Kementerian Negara BUMN mengungkapkan, pergantian itu terkait dengan persiapan Danareksa menjadi Bank Pembangunan. Selain itu, pergantian juga menyesuaikan dengan rencana pemerintah mendirikan holding bank pemerintah dan lembaga keuangan lainnya. "Tapi yang jelas, pergantian itu berhubungan dengan keputusan-keputusan direksi menyikapi pasar yang penuh gejolak," ujar sumber itu.Komisaris Utama Danareksa Sutan Remy Sjahdeni membenarkan rencana tersebut. Dia mengaku, Kementerian Negara BUMN meminta komisaris segera melakukan proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). "Kami akan lakukan secepatnya dan mengajukannya ke Kementerian," ujarnya Rabu (10/9).