KARTA. Beberapa waktu belakangan, perekonomian Indonesia tengah dilanda prahara. Hal itu ditandai dengan tingginya tingkat inflasi, rupiah yang terus terdepresiasi, dan kenaikan suku bunga acuan (BI Rate). Faktor-faktor tersebut ternyata cukup berdampak pada kondisi pasar surat utang. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan, beberapa perusahaan yang telah memberikan mandat pemeringkat pada Pefindo memutuskan untuk menunda penerbitan surat utangnya. Tercatat setidaknya ada empat perusahaan yang menunda penerbitan surat utangnya dengan total emisi mencapai Rp 1,65 triliun. “Kondisi sekarang memang tidak memungkinkan perusahaan tersebut untuk menerbitkan surat utang di tahun 2013," ujar Yohannes Arts Abimanyu, Direktur Hukum dan Kepatuhan Pefindo di Jakarta hari ini (5/9).
Empat perusahaan tunda terbitkan surat utang
KARTA. Beberapa waktu belakangan, perekonomian Indonesia tengah dilanda prahara. Hal itu ditandai dengan tingginya tingkat inflasi, rupiah yang terus terdepresiasi, dan kenaikan suku bunga acuan (BI Rate). Faktor-faktor tersebut ternyata cukup berdampak pada kondisi pasar surat utang. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan, beberapa perusahaan yang telah memberikan mandat pemeringkat pada Pefindo memutuskan untuk menunda penerbitan surat utangnya. Tercatat setidaknya ada empat perusahaan yang menunda penerbitan surat utangnya dengan total emisi mencapai Rp 1,65 triliun. “Kondisi sekarang memang tidak memungkinkan perusahaan tersebut untuk menerbitkan surat utang di tahun 2013," ujar Yohannes Arts Abimanyu, Direktur Hukum dan Kepatuhan Pefindo di Jakarta hari ini (5/9).